Kaubilang aku lemah?" Ucap Raja harimau . Melihat suasana mulai memanas Raja gajah langsung menghentakkan kakinya ketanah hingga membuat tanah bergetar dan berkata"Diam kalian berdua ini adalah wilayahku!" Ucap Raja Gajah dengan mengkerutkan keningnya. Hal itu membuat Raja Singa dan Raja Harimau pun terdiam, mereka tahu kalau mereka sedang tidak diwilayah kekusaan mereka. Lalu Raja Singa maju kehadapan Raja Gajah, "apa tujuanmu mempertemukan kami disini?"
Cerita dongeng si Kancil yang cerdik sudah banyak kakak kisahkan di blog ini. Kali ini si Kancil yang cerdik bertemu dengan harimau yang kuat bersama dengan kawanannya. Apakah si Kancil dapat selamat dari kepungan pada harimau? Yuk kita ikuti bersama cerita hewan harimau ini sampai selesai. Kumpulan Cerita Dongeng Si Kancil dan Harimau Terbaru Pada suatu hari, terjadilah kelaparan di sebuah pulau yang penduduknya kebanyakan di huni oleh para Harimau. Mereka sangat kelaparan, karena semakin hari tidak ada hewan yang dapat mereka mangsa. Akhirnya, Raja Harimau mengutus Panglima dan para Prajuritnya untuk pergi ke pulau kecil di sebrang dan kembali dengan membawa banyak makanan. Perjalanan ke pulau kecil di sebrang cukup jauh. Akhirnya, mereka pun sampai di tempat tujuan. Di sana mereka sangat takjub dengan melihat keindahan alam pulang kecil tersebut. Namun, setibanya mereka disana. Mereka hanya melihat seekor Kancil kecil di tepi pantai. Kancil pun segera berlari. Namun, ia terlambat. Ia sudah di kepung oleh para Harimau. ’ Hei Kancil! Di mana Rajamu? Kami datang untuk meminta makanan. Jika kalian menolak, kami akan menyerang pulau kecil ini. Dan lihatlah, kami membawa potongan kumis raja kami.’’ Kata prajurit Harimau dan menunjukkan kumis rajanya. ’ Kumis ini besar sekali. Pasti raja Harimau sangat besar dan kuat. Aku akan membawa kumis raja Harimau dan menunjukkannya kepada raja kami.’’ Kata Kancil. Cerita Dongeng Si Kancil dan Harimau Sebenarnya, Kancil sangat kebingungan karena di pulau kecil tersebut tidak terdapat seorang Raja. Pada saat itu, Kancil melihat sahabatnya seekor Landak yang sangat besar. Ia pun langsung menemukan sebuah ide. ’ Hei sahabatku. Kemarilah, aku sangat membutuhkan bantuanmu!’’ kata Kancil. ’ Hah? Bantuanku? Buat apa Cil?’’ Tanya Landak. ’ Untuk keselamatan semua hewan di pulau ini.’’ Jawab Kancil. Akhirnya, Landak pun mencabut durinya yang paling besar, rajam dan panjang. Setelah mendapatkan duri tersebut. Kancil langsung berlari membawa duri Landak dan menyerahkan kepada para Harimau. Kancil pun mencari di mana para Harimau itu. Akhirnya, Kancil berhasil menemukan mereka di tepi pantai. Mereka tertidur sangat pulas. Kancil pun membangunkan panglima Harimau. ’ Tuan, raja kami siap untuk berperang. Sebagai buktinya. Raja kami pun mengirimkan kumisnya.’’ Kata Kancil tegas. Ia pun langsung menyerahkan kumis Landak kepada para Harimau. ’ Ini kumis raja mu?’’ Tanya panglima Harimau. ’ Iya, itu adalah kumis raja kami yang paling kecil. Raja kami pun menerima tantangan dari raja kalian.’’ Kata Kancil. Para Harimau pun sangat terkejut melihat kumis raja pulau kecil yang besar dan tajam. ’ Kumis raja Kancil sangat besar. Sangat besar dari kumis raja kita. Kita pasti akan sulit untuk melawannya.’’ Bisik panglima Harimau kepada para prajuritnya. ’ Lalu bagaimana?” Tanya salah satu Harimau. ’ Sebaiknya kita segera pergi dari pulau ini.’’ Jawab panglima Harimau. Akhirnya, para Harimau pergi meninggalkan pulau kecil tersebut. mereka pun melanjutkan perjalanan ke pulau lainnya untuk mencari makanan. Sejak saat itu, tidak ada satu Harimau pun yang berani datang ke pulau kecil. Semua itu berkat kecerdikan Kancil dan kecerdikkannya. Pesan moral dari Cerita Dongeng Si Kancil dan Harimau adalah gunakan akalmu saat dihadapkan dengan masalah. Selesaikan masalah dengan tenang. Mintalah bantuan orang tuamu jika kamu benar-benar kesulitan. Baca dongeng kancil lainnya pada artikel kami berikut ini Cerita Dongeng si Kancil Anak Nakal dan Babi Sombong dan Dongeng Cerita Si Kancil Mencuri Timun Navigasi pos
Кеሎօբ стጪмеγичυрРαлθኽиպ ዮиσуз
Σጨзаклըξуሿ ωнте югαцሽзΣυጆаգипυኅо ыቡитвис шытυֆաፀи
Оጴо еλув ሚσеδልкፍፅэሒобυձ ጡ пፎдюንаվуπу
Т ኝшቿρ о
Ceritadongeng Beruang dan Harimau ini memiliki pesan moral yang baik dan bisa kamu ajarkan kepada buah hati tersayang. Bahwa seharusnya kamu harus menjadi seseorang yang memiliki kebaikan hati dan sifat pemaaf seperti halnya keluarga Beruang yang tetap memaafkan Harimau meskipun hewan buas itu sudah menculik anak mereka dan berniat memakannya.
Halo, Sara K, terima kasih sudah bertanya pada Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Jawaban soal di atas adalah D. Untuk memahami alasannya, simak pembahasan berikut. Fabel adalah bentuk narasi, biasanya menampilkan hewan yang berperilaku dan berbicara sebagai manusia, menyampaikan pelajaran moral dan seringkali dirumuskan secara eksplisit di bagian akhir. Dalam KBBI, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan hewan, berisi pendidikan moral dan budi pekerti. Struktur Cerita Fabel Sama seperti teks lainnya, fabel memiliki struktur tersendiri. Fabel dimulai dari orientasi, menuju ke komplikasi, lalu klimaks, dan berlanjut ke resolusi serta koda. Orientasi adalah bagian awal di suatu cerita. Di bagian ini, ada pengenalan tokoh, latar waktu, latar tempat, serta watak tokoh. Kemudian, teks fabel dilanjutkan dengan komplikasi. Di bagian komplikasi, ada hubungan sebab dan akibat sehingga muncul masalah. Komplikasi dimulai dari saat munculnya masalah hingga masalah mencapai puncak/klimaks. Biasanya, komplikasi terjadi akibat kepribadian salah satu tokoh yang bertentangan dengan tokoh lain. Setelah komplikasi mencapai klimaks, barulah masuk ke bagian resolusi. Masalah yang terjadi pada komplikasi dapat diselesaikan di sini. Lalu, teks fabel ditutup dengan koda yang menjelaskan pelajaran apa yang bisa diambil dari cerita tersebut. Koda bisa juga merupakan nilai moral dari pengarang yang tidak disampaikan secara eksplisit. Dari cerita diatas, dijelaskan bahwa sebelum bertemu gajah, sang kerbau menemui harimau terlebih dahulu. sehingga dapat dipastikan bahwa paragraf sebelumnya pasti menjelaskan kerbau yang mencari gajah untuk menemaninya mencari makan. hal tersebut diperjelas dengan pernyataan "Tetapi sebelum bertemu gajah." Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. CeritaDongeng Harimau dan Serigala. Alkisah di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala yang hidup bersama seekor harimau besar berbulu cokelat keemasan. Pada suatu hari, seorang pemburu mengejar harimau dan berusaha membunuhnya. Untungnya saat itu ada serigala yang datang dan menyelamatkan kawannya itu.
0% found this document useful 0 votes121 views1 pageDescriptiondongeng gajah dan harimauOriginal Titledongeng gajahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes121 views1 pageDongeng GajahOriginal Titledongeng gajahJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
DjendralKancil Friday, September 7, 2018 Cerita Fabel. Dongeng Pendek Gajah dan Semut - Pada suatu siang yang sangat panas. Terlihat segerombolan koloni semut yang memilh untuk berdiam diri di dalam rumah mereka, mereka tidak ingin pergi keluar dari rumah karena cuaca sedang sangat panas, mereka memilih untuk menikmati makanan mereka. Adik-adik yang baik, kali ini Dongeng Anak akan bercerita dengan judul dongeng gajah yang baik hati. Dongeng untuk anak ini dibagi menjadi Dua Seri, dan ini adalah bagian dongeng seri pertama. Yuk adik-adik kita baca ceritanya. Pada suatu hari, ada seekor gajah yang sangat baik hatinya. Ia bertubuh tinggi, besar dan juga sangat kuat. Memiliki gading yang besar dan belalai yang sangat panjang pula. Ia pun suka membantu dan memberi makan kepada binatang lain yang sedang kelaparan. Bukan hanya itu Si Gajah pun suka memberikan pertolongan kepada binatang-binatang lain yang sedang kesusahan. Dongeng anak judul gajah dan harimau Dalam dongeng ini sigajah melakukan perjalanan yang sangat jauh, melewati sungai dan hutan rimba. Ketika Ia melewati hutan ia bertemu dengan seekor harimau yang malang. Tubuh siharimau itu tertindih dahan pohon, melihat sigajah lewat harimau pun meminta pertolongan kepada si gajah. "Gajah... oh gajah, tolonglah aku gajah," teriak siharimau Dan sigajah pun menghampiri siharimau yang malang itu dan dengan sigap mengangkat dahan pohon yang menindih siharimau dengan belalainya yang kuat. "Terimakasih oh gajah, jika kau tidak segera datang dan menolongku, mungkin aku sudah mati karena tertindih batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih gajah." Ucap siharimau "Iya.. harimau, kau harus bersyukur karena bisa selamat dan kau hanya mengalami luka yang ringan." Sahut gajah "Benar sekali gajah, untung kau lewat sini. kalu binatang lain yang lewat belum tentu bisa mengangkat batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku benar-benar berterima kasih kepada mu gajah" Kata harimau "Sudahlah harimau, memang kita hidup harus saling tolong menolong" Kata si gajah Meskipun si gajah adalah binatang yang sangat kuat, akan tetapi ia tidak sombong dan tetap rendah hati. Dan gajah pun meneruskan perjalanannya. Didalam perjalanannya gajah kemudian bertemu dengan seekor kancil yang sedang asik menikmati mentimun. "Perutku sekarang sudah sangat kenyang, dan aku ingin minum. Aku harus segera mencari air untuk minum." kata kancil berbicara sendiri setelah menghabiskan mentimun yang ia petik Sikancil pun beranjak pergi ke arah sungai untuk minum. Akan tetapi setelah sampai ditujuan, sungai itu kering tidak ada air sedikit pun untuk membasahi tenggoorokannya yang sudah mulai kering. Sikancil pun berkeliling hutan untuk mencari air minum. Tetapi ia merasa kecewa karena setelah ia berkeliling ke sungai-sungai, rawa dan danau semuanya kering, tidak ada air sedikit pun. Ia pun berpikir sejenak, "Dimana lagi aku bisa mendapatkan air untuk minum," gerutu sikancil sendiri. Ia teringat masih ada satu tempat lagi yang belum ia kunjungi yaitu sebuah kolam besar yang terletak ditengah hutan. "Sekarang aku harus segera pergi kekolam besar itu, mungkin saja aku disana bisa mendapatkan air untuk ku minum." gerutu sikancil didalam hati Baca Juga Dongeng Lainnya Sikancil pun mulai berjalan ketengah hutan, tempat dimana kolam besar itu berada. Sesampainya di kolam yang dimaksud ternyata benar saja dugaan sikancil, masih ada air dikolam tersebut. "Ternyata benar dugaan ku, masih ada air dikolam ini," gumam sikancil Sebenar nya kolam itu sangat kecil. Tetapi karena musim kemarau air dikolam itu pun surut dan hanya tinggal setengahnya, hingga seperti terlihat kolam yang besar. Karena sikancil merasa gembira bisa mendapatkan air minum, tanpa pikir panjang lagi ia pun langsung terjun kedalam kolam tersebut dan meminum air sepuas-puasnya. tenggorokannya yang tadinya kering kini sudah basah kembali, tenaganya pun sudah mulai pulih dan badannya sudah menjadi segar kembali. Kancil tidak menyadari bahwa tindakannya masuk kedalam kolam itu adalah sangat ceroboh, Ia tidak berfikir bagaimana caranya ia bisa naik kembali ke atas daratan. Sudah beberapa kali sikancil berusaha memanjat dari dalam kolam tersebut, tetapi ia tidak bisa sampai keatas. Tag Dongeng anak, dongeng anak bergambar, dongeng gajah, dongeng kancil, dongeng harimau, dongeng fabel, cerpen, cerpen fabel, cerita pendek, dongeng edukatif
Gajahbinatang yang di segani di hutan tersebut karena berhasil mengalahkan Harimau si raja hutan. Gajah dengan mudah mengalahkan Harimau, dengan belalainya yang panjang, Harimau diangkat timggi-tinggi dan di banting ke tanah. Karena dapat mengalahkan Harimau, Gajah mengaku sebagai pengusa hutan rimba yang baru.
Kalau dipikir-pikir, mungkinkah harimau berguru dari seekor kucing? Bisa jadi iya. Kamu akan tahu alasannya setelah membaca ulasan tentang dongeng harimau dan kucing berikut ini!Apakah kamu pencinta cerita rakyat, fabel, atau dongeng? Jika iya, mungkinkah kamu sudah pernah mendengar dongeng tentang hubungan harimau dan kucing? Kalau belum, kami menyediakan informasinya di artikel artikel ini, kami memaparkan kisah lengkap dari kedua binatang tersebut. Bukan itu saja, kami juga menguraikan informasi lain berisi unsur intrinsik pembangun cerita, termasuk pesan moral yang terkandung dalam dongeng harimau dan tahu bagaimana penjelasan lengkapnya? Kalau begitu tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja intip keterangan di bawah ini sampai selesai dan ambil hikmah yang ada di balik cerita. Selamat membaca!Cerita Lengkap Dongeng Harimau dan Kucing Dahulu kala, dikatakan bahwa kucing adalah guru bagi harimau. Kucing digambarkan memiliki rambut putih, tubuhnya sedikit gemuk, dan mempunyai ekor yang panjang. Ia sosok yang hebat dan dihormati, serta mendapat julukan sebagai guru besar. Kucing memiliki dua murid yang setia, yaitu singa dan harimau. Hanya saja karena dongeng ini hanya fokus pada kucing dan harimau, maka singa tidak diceritakan. Harimau digambarkan berperawakan mirip kucing, tetapi tubuhnya lebih besar dengan warna rambut oranye dan garis loreng berwarna hitam. Walau kucing memiliki tubuh yang lebih kecil, harimau sangat menghormati gurunya itu. Kucing sendiri amat sabar mengajari harimau berbagai hal, termasuk keahlian dalam berburu. Mereka juga saling menyayangi satu sama lain. Baca juga Dongeng Keong Mas dan Ulasannya, Kisah Putri Cantik yang Dikutuk Penyihir Jahat Pelajaran Berburu Suatu hari, kucing tengah melatih harimau berburu. Pertama-tama, harimau harus belajar mengintai mangsa dan begitu waktunya tepat, ia mesti segera menangkap hewan incarannya. Untuk menguasai keahlian berburu ini, binatang buas itu perlu belajar bersabar. Setelah selama ini harimau hanya memakan tikus dari hasil buruan sang guru, ia akhirnya berkesempatan mencari mangsa dan makanannya sendiri. “Untuk pelajaran yang satu ini, kau perlu sabar dan berhati-hati, Muridku,” kata kucing memperingatkan. Harimau mengangguk tanda mengerti, ia pun mulai mengintai mangsa dari balik semak-semak. Rupanya, ia mengincar seekor kijang gemuk yang sedang mencari makan di dalam hutan. Dengan langkah perlahan, harimau bersembunyi dan mengawasi kijang itu tanpa lengah sedikit pun. Beberapa lama mengawasi, harimau akhirnya memiliki kesempatan untuk menerkam kijang. Ia berlari lalu menangkap incarannya itu. Betapa girang dirinya usai berhasil melumpuhkan calon mangsanya. “Guru! Lihatlah! Aku berhasil menangkap seekor kijang!” Harimau berteriak memanggil gurunya yang tengah bersantai di ranting sebuah pohon tak jauh dari tempatnya berburu. “Hebat. Kau sungguh hebat. Aku semakin menyukaimu, Muridku,” ujar kucing sembari tersenyum bangga. Tak cuma sekali, harimau menjajal berburu beberapa kali lagi. Ia semakin gesit dan lincah, serta makin singkat waktunya untuk mengintai lalu menerkam mangsanya. Hal ini membuat kucing bangga dan memujinya, “Perkembanganmu juga sangat pesat. Gerakanmu makin gesit, cepat, dan tepat sasaran.” Baca juga Legenda Aji Saka dan Asal Usul Aksara Jawa Beserta Ulasan Lengkapnya Harimau yang Takabur Kemampuan harimau makin bertambah hebat dari hari ke hari. Karenanya, ia jadi sedikit sombong, bahkan berkeinginan untuk menguasai hutan. “Aku memang hebat tak terkalahkan, Guru. Aku harus menjadi penguasa di hutan ini!” Tukas harimau diiringi tawa. Namun, kucing tidak menghendaki hal tersebut. Ia ingin agar harimau menjadi binatang yang melindungi hutan tempat tinggalnya. “Kau harus menjadi pelindung hutan, Muridku. Gunakan kelebihanmu dengan bijaksana,” ucap kucing. “Guru tak perlu khawatir. Soal itu akan kupikirkan nanti. Saat ini aku ingin makan dulu karena sangat lapar setelah berburu,” ujar harimau seraya berlalu. Sementara itu, kucing juga kembali ke rumahnya dan beristirahat. Beberapa hari kemudian, harimau tidak datang untuk berlatih atau sekadar menemui sang guru. Dari para binatang lain yang menghuni hutan, kucing mendengar kabar kurang mengenakkan dari muridnya itu. Para binatang mengeluh karena merasa terancam hidupnya. Terlebih, harimau kerap memburu anak kijang atau rusa bukan untuk kesenangannya semata. Tak heran jika ketenteraman hutan terganggu karena sikap takaburnya. Baca juga Cerita Legenda Kali Gajah Wong dari Yogyakarta yang Menarik Tuk Dibaca Beserta Ulasan Lengkapnya Ambisi Tak Terbendung Dongeng harimau dan kucing berlanjut ketika suatu hari murid ingin bertemu dengan gurunya. Harimau mendatangi rumah kucing, tetapi bukan untuk melepas rindu, melainkan buat menagih ilmu lain yang belum diberikan sang guru. “Sudah lama kau tidak mengunjungiku. Bagaimana keadaanmu sekarang?” Kucing bertanya. “Aku telah berhasil menjadi hewan yang paling ditakuti di hutan ini, Guru. Akan tetapi, hanya satu yang belum kukuasai. Aku ingin kau mengajariku cara memanjat pohon,” pinta harimau. Mendengar ucapan yang dirasa kurang sopan dari muridnya, kucing menghela nafas sambil mengatur agar emosinya tidak meledak. “Memangnya apa yang akan kau lakukan setelah berhasil menguasai ilmu memanjat pohon?” Sang guru bertanya lagi. “Aku harus menaklukkan tupai, bajing, juga burung supaya mereka tahu kalau akulah penguasa di hutan ini,” jawab harimau. “Belum saatnya kau memelajarinya. Aku akan mengajarkan ilmu itu padamu suatu saat nanti. Bersabarlah!” Kucing meninggikan suara. Ia melanjutkan, “Sebaiknya kau hentikan ambisimu menguasai hutan ini. Kau semestinya melindungi rumahmu dan jadi pengayom bagi seluruh penghuni hutan.” Sayangnya, harimau tidak mengindahkan peringatan sang guru dan malah mengucapkan kata-kata kasar kepada kucing. “Guru, kau terlalu lemah rupanya. Daripada hanya banyak bicara, cepatlah ajarkan ilmu itu kepadaku. Kalau tidak, aku akan membunuhmu!” Harimau mengancam gurunya sendiri. “Aku tidak akan membiarkanmu menghalangiku untuk menjadi penguasa hutan.” Baca juga Legenda Ki Ageng Mangir dari Yogyakarta dan Ulasan Menariknya Akhir dari Dongeng Harimau dan Kucing Harimau mengamuk karena keinginannya tidak terpenuhi. Tanpa ragu, ia menyerang kucing yang tak lain adalah gurunya sendiri. Nyawa kucing nyaris melayang diterkam harimau kalau saja ia tak berhasil menghindar. Ia masih beruntung. “Kau sudah benar-benar berubah. Aku menyesal telah berbuat baik dan menurunkan semua ilmuku padamu,” celetuk kucing. “Belum semuanya! Ingat itu! Kau akan mati di tanganku!” Harimau pun kembali menyerang kucing dengan membabi-buta. Kucing yang lebih hebat dan gesit masih mampu menyelamatkan diri. Ia menghindar dengan melompat ke atas pohon. Di atas sana, ia menangis menyaksikan muridnya yang dulu dibanggakan menjadi beringas dan tak tahu aturan. “Kucing sial! Baiklah, kali ini aku akan membiarkanmu pergi. Selagi aku mengampunimu, pergilah dari hutan ini. Aku tak ingin melihat wajahmu lagi,” umpat harimau. “Kalau aku melihatmu lagi atau sampai mencium bau kotoranmu, aku bersumpah akan membunuhmu dan seluruh keturunanmu!” Begitu harimau berlalu, kucing langsung pergi meninggalkan hutan. Ia berjalan menuju perkampungan padat penduduk agar tak lagi bertemu murid yang telah mengecewakannya. Sejak itu pula, ia mewariskan ilmu kepada seluruh keturunannya dan meminta mereka mengubur kotorannya dengan tanah untuk memastikan baunya tidak tercium. Dengan begitu harimau tidak akan menemukan mereka. Baca juga Kisah Asal Mula Tombak Kyai Pleret dan Ulasannya, Peninggalan Kerajaan Mataram yang Legendaris Unsur Intrinsik 1. Tema Dongeng harimau dan kucing yang kami paparkan di artikel ini mengusung tema tentang pentingnya menjaga kepercayaan orang lain dan tidak menyalahgunakan ilmu atau kelebihan yang kita miliki. Tema lain yang mungkin diusung adalah mengenai pentingnya mendengarkan nasihat dari seorang guru atau orang yang lebih berpengalaman dibandingkan kita. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh yang diceritakan dalam dongeng tentang harimau dan kucing di atas. Pertama ialah kucing yang digambarkan sebagai sosok bijak, punya banyak keahlian, dan dihormati. Kedua, ada harimau yang semula bersikap baik tetapi kemudian beringas dan menjadi binatang sombong yang mengancam kehidupan hewan lain. 3. Latar Walau tidak dideskripsikan dengan jelas, tetapi dongeng harimau dan kucing ini menyebutkan bahwa latar terjadinya cerita adalah di hutan. Ada pula disinggung latar lain, yaitu perkampungan yang menjadi tempat tinggal baru bagi kucing setelah meninggalkan hutan. 4. Alur Fabel yang satu ini menggunakan alur maju mengingat ceritanya dipaparkan secara kronologis dari awal sampai akhir peristiwa. Yaitu bermula dari harimau yang berguru pada kucing, konflik yang membuat keduanya berkelahi, lalu diakhiri dengan kucing yang mengalah dan pergi. 5. Pesan Moral Pesan moral yang terkandung dalam dongeng harimau dan kucing, salah satunya agar kita senantiasa menghormati guru dan orang tua. Bagaimanapun, mereka telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi hidup kita, sehingga ada baiknya jika kita tidak durhaka kepada mereka. Pesan lainnya, janganlah bersikap sombong dan meremehkan orang lain walau kita memiliki kelebihan. Tetaplah hargai mereka, karena kita tidak tahu kebaikan apa yang mungkin kita dapatkan dari orang lain nantinya. Tak hanya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik juga memengaruhi terciptanya kisah ini. Misalnya saja berkaitan dengan kebiasaan dan budaya masyarakat tempat dongeng tersebut diceritakan turun temurun secara lisan. Baca juga Kisah Ikan Sakti Sungai Janiah dan Ulasan Menariknya, Ketika Anak Tak Menuruti Perintah Ibunya Fakta Menarik di Balik Dongeng Harimau dan Kucing 1. Harimau Dianggap sebagai Cucu Kucing Rupanya, sebagian masyarakat di masa lalu percaya bahwa kucing merupakan nenek dari harimau. Ada fabel lain mengenai kedua binatang tersebut yang mengisahkan cerita mereka. Di dalam cerita itu diungkapkan, nenek kucing berpesan kepada cucunya, yaitu harimau untuk menjaga hutan. Pasalnya, kucing pergi meninggalkan hutan dan memutuskan tinggal di tempat lain. 2. Harimau adalah Spesies Terbesar Keluarga Kucing Sebagian orang barangkali juga berpikir bahwa harimau dan kucing mempunyai kemiripan. Bedanya hanya ukuran tubuh mereka, yang mana harimau memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan kucing. Nama ilmiahnya adalah Panthera tigris, atau yang dikenal pula dengan sebutan macan. Spesies ini merupakan jenis kucing atau felidae kedua yang memiliki kemampuan berlari super cepat setelah ceetah. Baca juga Kisah Sabai Nan Aluih dan Ulasan Menariknya, Sang Perempuan Pemberani dari Padang Tarok Kagum Membaca Dongeng Harimau dan Kucing di Atas, Bukan? Demikian tadi uraian berupa dongeng mengenai kucing dan harimau, termasuk ulasan menariknya yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi yang kami sajikan menambah wawasanmu soal fabel dan cerita yang kaya akan nilai kehidupan, ya. Jangan ragu jika ingin membagikan artikel kami ke media sosial agar dibaca lebih banyak orang. Bila perlu, bagikan pula dongeng-dongeng favoritmu yang kami paparkan ulasannya di artikel lainnya. PenulisArintha AyuArintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
MASTURABINTI GANTI menerbitkan BUKU CERITA KANAK-KANAK 2021PDF pada 2021-06-16. Baca versi flipbook dari BUKU CERITA KANAK-KANAK 2021PDF. Muat turun halaman 1-16 di AnyFlip. Quick Upload; Explore; gajah dan harimau dari atas sepohon pokok berhampiran. Ia berfikir, sudah tiba masanya ia mesti menolong gajah dan membalas budi
Takengon ANTARA - "Kalau berburu itu hasilnya instan, dapat, jual, terima duit. Dulu saya masih SMP sudah menangkap harimau, kulitnya saya jual," tutur Muslim. Muslim 34 adalah warga Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Terlahir sebagai penduduk desa terpencil, di kawasan pinggiran hutan Karang Ampar di Dataran Tinggi Gayo, lelaki ini mewarisi keterampilan beruburu dari para orang tua terdahulu di desanya. Bahkan kakek, paman, dan ayahnya pun adalah seorang pemburu. Maka jadilah Muslim seorang anak lelaki tangguh di tengah rimba. Dia siap berhadapan dengan kebuasan harimau atau badak, dan juga tak gentar menghadapi kekuatan gajah liar di habitatnya. "Dulu semua orang di desa ini kehidupannya memang berburu, memang itu tradisi mereka. Kakek saya dulu pernah cerita, dia berburu badak. Dia ke hutan dapat badak, dia ambil sumbu badak, dia jual," tutur pria ini. Cerita Muslim tentang tradisi berburu orang-orang di desanya, termasuk dirinya, mengalir begitu saja saat ia dikunjungi oleh tim WWF bersama awak media selama tiga hari, pada 3-5 November 2020. Ayah tiga anak ini bahkan blak-blakan tentang kisah masa lalunya yang pernah dipenjara di tahun 1999, akibat menangkap harimau dan menjual kulitnya. Saat itu dia bahkan masih berusia 13 tahun. "Saya waktu kecil memang sering ikut berburu. Tahun 1999, saya ikut paman saya, kami menangkap harimau," ujarnya. "Kami pasang jerat dan kami dapat harimau besar. Jadi waktu itu saya yang jual Kulit harimau. Tapi waktu saya antar ke pembeli, saya dibekuk, rupanya ada yang mengikuti saya, polisi, dari Polres Aceh Tengah," kisah Muslim. Namun karena saat itu ia masih berusia 13 tahun dengan status pelajar SMP, hukuman yang dijatuhkan padanya masih terbilang ringan, yaitu penjara selama 21 hari. "Karena saya masih anak di bawah umur. Waktu itu juga kan masih konflik di Aceh ini," kata dia. Itulah sekilas kisah lelaki kelahiran tahun 1986 tersebut. Namun itu hanyalah cerita masa lalu. Muslim kini hanyalah seorang mantan pemburu. Dia dan masyarakat desanya kini sudah memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian satwa di alamnya, khususnya terhadap satwa dilindungi. Selain tidak lagi berburu, Muslim kini bahkan aktif berperan sebagai pelindung flora fauna di desanya. Jadi tak hanya melestarikan satwa, tapi juga menjaga ekosistem hutan agar selamat dari pembalakan liar. Kegiatan itu dilakukannya bukan tanpa alasan, bermula dari kemunculan gajah-gajah liar yang mulai sering mendatangi wilayah desanya, hingga akhirnya menimbulkan konflik dengan warga di desa itu. Kawanan gajah kerap menyebabkan kerusakan rumah-rumah warga dan lahan-lahan pertanian di sana. Sedangkan korban di kubu hewan dilindungi itu juga tak terhindarkan. Muslim mengatakan, pada tahun 2016, ditemukan satu gajah mati akibat keracunan pupuk di areal perkebunan warga di desanya. Sedangkan di tahun 2017, kata dia, satu gajah kembali ditemukan mati juga di areal perkebunan warga di desa itu, namun kali ini akibat ditembak oleh pelaku perburuan gading gajah. *Bersahabat dengan gajah Muslim menyadari bahwa hal itu tak boleh dibiarkan berlarut. Akhirnya dia pun bertekad untuk bisa mengatasi persoalan tersebut. Dan memilih satu cara, yaitu bersahabat dengan gajah. Bersama para pemuda di desanya, Muslim membentuk tim khusus yang kelak dinamakan Tim Pengaman Flora Fauna atau disingkat TPFF. Tapi awalnya tim yang beranggotakan para relawan desa ini, hanya memiliki tujuan untuk selalu siap siaga menjaga wilayah desa mereka dari kehadiran kawanan gajah liar, sebelum akhirnya juga menambah peran untuk melindungi kelestarian kawasan hutan desa mereka dari ancaman perambahan. "Awalnya tim kami ini tidak punya nama. Sejak gajah liar mulai sering memasuki wilayah desa kami, di tahun 2016 kami membentuk tim ini. Tujuannya untuk menjaga kampung, menghalau atau menggiring gajah keluar dari kampung," tutur Muslim. Menurutnya kehadiran tak diharapkan kawanan gajah liar itu bukan hanya menjadi masalah bagi warga di desanya, tapi juga desa tentangganya, yaitu Kampung Bergang. Karena itu ia turut mengajak warga Kampung Bergang untuk ikut bergabung bersama tim yang ia bentuk, menjalankan pratoli demi menjaga wilayah kedua desa agar aman dari potensi kerusakan, baik itu kerusakan rumah-rumah warga atau lahan-lahan pertanian, oleh kehadiran kawanan gajah. Tapi yang menarik di sini adalah seluruh relawan dalam tim tersebut merupakan mantan para pemburu di kedua desa itu. "Kami sengaja mengajak mantan-mantan pemburu ke dalam tim ini, agar punya kegiatan yang lebih positif. Kalau dia orang tua, kami jadikan penasehat," kata Muslim. "Jadi ada 12 orang dari Kampung Bergang dan 12 orang dari Karang Ampar. Totalnya 24 orang anggota tim ini," sebutnya. Namun keberadaan tim tersebut kata Muslim sempat tak bertahan lama. Hal itu dipicu oleh kembali terjadinya pembunuhan gajah liar di tahun 2017. Satu gajah betina dewasa ditemukan mati dengan luka tembak dan kehilangan kedua gading. Gajah tersebut ditemukan sudah membusuk di areal perkebunan warga di desa Karang Ampar pada 17 Juli 2017. "Jadinya tim sempat bubar, karena kami semua diperiksa polisi waktu itu. Tapi saya tidak menyerah, saya coba kumpulkan lagi seluruh anggota," tutur Muslim. Barulah di tahun 2018, kata Muslim, tim ini kembali bersatu dan menyamakan tekad, untuk berkomitmen menjadi relawan desa, menjadi penyelamat satwa, dan melindungi kawasan hutan di desa mereka. Dan di tahun itu pula, tim ini resmi memiliki nama, yaitu disepakati dengan nama Tim Pengaman Flora Fauna TPFF Karang Ampar-Bergang. Selain lahir kembali, saat itu tim bersama para tokoh masyakat dan pemuda di kedua desa, juga membuat kesepakatan bersama untuk menghentikan dan melarang perburuan satwa secara menyeluruh yang bisa berdampak pada kelestraian dan kerusakan lingkungan, seperti diantaranya melarang perburuan burung dan penangkapan ikan menggunakan racun di sungai-sungai. "Tapi kami tidak bisa melarang perburuan tradisional, karena sudah menjadi tradisi warga di sini. Seperti pada saat ada cara tertentu di desa, maka warga pergi untuk berburu rusa, hasilnya untuk dimakan bersama," kata Muslim. Tapi Muslim mengaku, saat ini kesadaran warga di desanya untuk bisa lebih menjaga ekosistem kawasan hutan dan satwa di sana sudah sangat menggembirakan. Terbukti, hasil kerja kerasnya itu banyak dilirik dan mendapat apresiasi dari banyak pihak. Beberapa kali Muslim menerima undangan untuk menjadi pembicara pada forum-forum konservasi yang konsen pada isu-isu penyelamatan lingkungan. Bahkan di tahun 2019, pria desa ini ikut diundang ke sebuah forum perdamaian internasional di Paris, Prancis. Di sana dia berbicara dihadapan banyak pegiat lingkungan dan tokoh perdamaian dunia tentang bagaimana kondisi di desanya kini yang kian bersahabat dengan alam. Dari dulunya sebagai desa pemburu, kini menjadi desa konservasi. "Saya tidak pernah menyangka akan diundang ke Prancis untuk menjadi pembicara," ucap Muslim. Tapi perjuangan Muslim dan warga di desanya belumlah berakhir. Cita-cita untuk menjadikan Karang Ampar dan Bergang sebagai kawasan tujuan ekowisata gajah liar belumlah sepenuhnya terwujud. Saat ini mereka sedang berupaya mengajukan pengelolaan lahan seluas 800 hektare untuk dapat dijadikan kawasan konservasi atau habitat bagi gajah-gajah liar tersebut dengan pemenuhan pakan di dalamnya. Nantinya kawasan itu akan ditanami dengan aneka tumbuh-tumbuhan yang disukai oleh gajah. "Agar nanti gajah-gajah ini tidak lagi mendatangi kebun warga. Dan kalau sudah terpusat di sana, itu akan menjadi kawasan ekowisata. Pengunjung bisa datang kapan saja melihat gajah di sana," tutur Muslim. Ya, semoga saja harapan itu segera terwujud. Kini seluruh warga desa bahkan semua pihak yang peduli terhadap kelestarian lingkungan, menaruh harapan besar pada Muslim dan timnya. Warga desa tak akan sanggup jika harus sendiri-sendiri menghadapi kawanan hewan bertubuh besar itu yang setiap saat bisa berada di areal perkebunan dan rumah-rumah warga. Setidaknya itulah alasan Feri 30, mau bergabung dengan tim yang dibentuk oleh Muslim. "Memang kami awalnya sendiri-sendiri mengusuir gajah ini. Itu yang kami rasakan tidak sanggup. Dengan adanya tim ini sekarang kami sudah kerja gotong royong, jadi lebih efektif," kata Feri. "Dan sekarang sudah banyak sekali perubahan di desa kami, banyak sekali, gak sama seperti dulu. Masyarakat sudah sadar bahwa lingkungan dan hutan harus dijaga. Siapa yang jaga, ya kami sendiri, gak mungkin orang lain," ujarnya. Selain Feri, anggota relawan TPFF lainnya adalah Masmiko 42. Dia menuturkan bahwa sekarang warga di desanya termasuk dirinya sendiri sudah bisa bersahabat dan berdampingan dengan gajah. Ayah empat anak ini mengaku banyak belajar dari pengalaman, bahwa semakin dimusuhi, kawanan hewan berbelalai itu akan semakin membuat ulah. "Ya sebisa mungkin kami menghalau gajah-gajah ini agar tidak masuk ke kebun kami. Tapi kalau pun mereka datang, kami sudah ikhlas, harus berbagi dengan mereka," ujarnya. Kawasan desa Karang Ampar dan Bergang merupakan kawasan subur nan permai. Warga di kedua desa ini menanam kopi, durian, pinang, dan langsat. Semuanya tumbuh dengan baik, memberi keberkahan rezeki pada seluruh warga desa. Walau di tengah pandemi COVID-19 saat ini, warga tetap semangat menjalani kehidupan mereka dengan bertani dan menciptakan ketahanan pangan sendiri di desanya. Anak-anak di kedua desa juga tetap bersekolah dengan menerapkan protokol kesehatan pada SDN 17 Ketol di desa Karang Ampar. Semua terlihat damai, khas suasana pedesaan. Sementara, gajah-gajah liar di kawasan ini juga kian bersahabat dengan warga desa. Awalnya memang dianggap hama, tapi kini sudah dipandang sebagai teman, untuk bisa hidup saling berdampingan. Satwa lainnya yang menjadikan kawasan hutan Karang Ampar dan Bergang sebagai habitat juga bisa hidup lebih tentram di dalamnya. Species harimau sumatera misalnya, tak lagi harus bertemu pemburu yang sewaktu-waktu mengancam kelangsungan hidupnya. Kini semua damai di dalamnya. Kekayaan flora fauna di hutan hujan tropis itu pun kian terjaga. Jaya terus tim relawan desa. Jaga hutan, gajah, dan harimau sumatera. Untuk kelak masih bisa dilihat oleh anak cucu kita.
Gajahyang Baik Hati. Contoh cerita fabel yang keempat tentang gajah yang baik hati, sebagai berikut. Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Mereka takut dengan kulit Harimau yang dikenakan Kuda itu. "Tolong, ada Harimau! Lari, cepat lari!" teriak salah satu Pernahkah kamu mendengar cerita dongeng tentang Harimau dan Tikus yang menarik sekaligus mengandung pesan moral yang sangat baik? Kalau belum, langsung saja simak ulasan yang telah kami siapkan di artikel berikut ini, yuk!Ada beragam kisah dongeng asal Indonesia yang menarik untuk dibacakan pada buah hati, salah satunya adalah fabel tentang Harimau dan Tikus. Sekiranya, pernahkah kamu mendengar dongengnya?Kisahnya menceritakan tentang kebaikan hati sang Raja Hutan pada seekor hewan pengerat kecil yang pada akhirnya bisa menyelamatkan nyawanya sendiri. Lho, kok bisa, ya?Daripada penasaran, langsung saja simak cerita dongeng Harimau dan Tikus yang telah kami siapkan di artikel ini. Sesudahnya, jangan lewatkan juga sedikit ulasan seputar unsur intrinsik dan fakta menarik yang bisa didapatkan dari ceritanya. Selamat membaca! Alkisah pada suatu sore hari yang cerah, Harimau si Raja Hutan terlihat sedang bersantai di atas sebuah batu besar. Meskipun terlihat malas-malasan, tapi ia sangat menikmati keindahan pemandangan yang ada di hadapannya. Ketika sedang melihat indahnya pemandangan itu, mendadak ia tersentak kaget saat seekor tikus tiba-tiba meloncat tepat di hadapannya. Belum lagi, tikus itu hampir saja menginjak wajahnya. Tentu saja hal itu membuat si Raja Hutan langsung dibakar amarah. “Dasar tikus jelek!” teriak si Harimau seraya mengaum dengan suara kencang, “Kurang ajar sekali kamu lewat di depanku tanpa permisi sama sekali! Aku akan membunuhmu!” Tanpa menunggu lama ia langsung mengangkat tangannya tinggi-tinggi seraya memperlihatkan kuku-kukunya yang tajam dan berkilat ketika tertimpa sinar matahari. Seolah menunjukkan bahwa ia telah siap mencabik-cabik tubuh mungil tikus yang malang. “Ampuni aku, Tuan Harimau yang perkasa,” ucap si Tikus memohon dengan tubuh yang gemetar karena takut. “Aku tak sengaja lewat di hadapan Tuanku. Aku sama sekali tidak tahu kalau rupanya paduka sedang duduk di sini. Tadi sebenarnya aku sedang panik dan terburu-buru melarikan diri dari kejaran Serigala. Oleh karena itu, maafkanlah aku, Tuanku Harimau yang baik hati. Sekali lagi, ampuni aku.” “Jadi rupanya kau lari seperti dikejar setan karena ketakutan hampir dijadikan santapan oleh serigala?” tanya Harimau. Kali ini, nada suaranya sudah mulai menurun, menandakan bahwa ia sudah tak lagi emosi. Si Tikus hanya menjawab pertanyaan itu dengan anggukan kepala pelan. Baca juga Cerita Rakyat Jepang Putri Kaguya Beserta Ulasan Lengkapnya, Legenda Seorang Pemotong Bambu yang Menemukan Bayi Cantik Si Tikus Dibebaskan “Lalu sekarang mana serigala bodoh yang berusaha mengejarmu itu?” tanya Harimau penasaran. “Tadi, sih, ada di belakangku, Tuan. Namun, sekarang sepertinya ia langsung melarikan diri karena melihat keberadaan Tuan di sini,” jawab si Tikus masih dengan suara gemetar karena gugup. Karena bagaimanapun juga, ia masih sangat takut kalau tiba-tiba Harimau langsung menerkam dan memakannya, sama seperti yang nyaris dilakukan oleh Serigala. Namun, rupanya ketakutannya itu tanpa dasar. Hewan buas sang penguasa hutan tersebut justru mengizinkannya untuk pergi. “Baiklah kalau kenyataannya memang begitu. Tak perlu takut karena aku sudah memaafkan kelancanganmu. Namun, kau harus berjanji untuk tak akan pernah mengulangi kejadian seperti ini lagi di masa depan. Sekarang kau bisa pergi atau pulang ke rumahmu,” perintah Harimau dengan kebaikan hatinya. Ia bahkan sama sekali tidak memberikan hukuman pada si hewan pengerat kecil itu. “Benarkah itu, Tuan? Aku diizinkan pergi begitu saja? Apakah aku tidak salah mendengarnya? Tuan sama sekali tidak akan memangsaku?” ujar si Tikus dengan rentetan pertanyaan yang ia ucapkan tanpa henti. Ia benar-benar masih belum bisa mempercayai dengan keputusan sang Raja Rimba yang membiarkannya pergi begitu saja. “Tentu saja aku tak akan pernah berbohong. Kau telah terbebas sekarang. Jangan samakan aku dengan serigala bodoh yang berusaha memangsamu tadi. Lagipula, dagingmu sama sekali tak akan ada rasanya bagiku kalau kumakan. Daripada memakanmu, lebih baik aku mencari mangsa lain yang lebih besar dan tentunya lebih enak,” jawab sang Harimau dengan nada ketus. Baca juga Cerita Fabel Gajah dan Beruang Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah yang Mengajarkan Pentingnya Menjadi Seorang Pemimpin Bijaksana Harimau Terjebak Jala yang Dipasang Manusia Betapa senang si tikus ketika mendengar jawaban itu. “Terima kasih banyak, Tuan Harimau yang bijaksana. Aku berjanji suatu hari nanti akan membalas kebaikanmu itu. Jika suatu hari kau menemui kesulitan, aku pasti akan gantian menolongmu, Tuan,” ucap si Tikus berjanji dengan penuh kebahagiaan dan kesungguhan karena bisa terbebas dari amukan sang hewan pemburu. Mendengar ucapan itu, si Harimau justru tertawa terbahak-bahak. “Kau akan menolongmu? Apakah aku tidak salah dengar? Tidakkah sebaliknya kalau kaulah yang nantinya akan membutuhkan bantuanku lagi? Ah, sudahlah! Lebih baik kau segera pergi sebelum aku mengubah pikiranku!” perintah Harimau yang mulai merasa kesal karena melihat tingkat si Tikus yang ia anggap sok hebat. Hewan pengerat kecil itu pun kemudian meninggalkan tempat tersebut. Meskipun ia sendiri merasa kalau si Harimau terlihat sangat sombong, tapi bagaimanapun juga ia tetap berhutang budi pada Harimau. Di dalam hatinya, ia tetap saja berpegangan dan berjanji suatu saat akan membalas kebaikannya. Rupanya, suatu saat yang dimaksud itu terjadi setidaknya tiga hari kemudian. Si Tikus mendengar kabar kalau sang Raja Hutan yang pernah membantunya itu terperangkap di sebuah jala yang dipasang oleh manusia pemburu. Tak ada satu pun hewan yang berani dan berusaha menolongnya. Si Harimau sendiri meronta-ronta dengan sekuat tenaga demi bisa membebaskan diri dari perangkap itu. Namun, tak peduli sekuat apa pun usahanya, ia sama sekali tak bisa membebaskan diri. Jala itu justru terasa jauh lebih kencang. Belum lagi, tubuh Harimau terasa semakin lemah karena tenaganya terkuras habis. Baca juga Cerita Dongeng Nutcracker dan Raja Tikus Beserta Ulasan Menariknya, Petualangan Boneka Pemecah Kacang Melawan Tikus Berkepala Tujuh Si Tikus Menyelamatkan Harimau Ketika si Harimau sudah menyerah dan pasrah, tiba-tiba ia mendengar suara cicit pelan di atasnya. Meskipun pelan, tapi suara itu seolah bisa memberikan harapan padanya. “Tak perlu khawatir, Tuan. Sebentar lagi aku pasti akan berhasil membebaskanmu dari perangkap jala ini!” ujar si Tikus. Rupanya, suara cicit pelan itu berasal dari hewan pengerat kecil yang dikenal Harimau dengan baik. Tanpa menunggu lama, si Tikus langsung menggerogoti dan memutus jala yang membungkus tubuh Harimau menggunakan gigi kecilnya yang tajam. Dan benar saja, dalam hitungan menit, si Raja Hutan bisa kembali bebas menghirup udara segar. Kemudian, dengan bergegas ia langsung berlari sekencang mungkin masuk ke dalam hutan dengan hewan pengerat itu di punggungnya. Berharap mereka bisa melarikan diri sebelum pemburu yang memasang jala itu datang. Setelah mereka masuk ke dalam hutan cukup jauh, mereka pun berhenti di sebuah batu besar kemudian Harimau menurunkan si Tikus. “Terima kasih, sahabat kecilku,” ucap si Harimau dengan penuh ketulusan, “Aku benar-benar berhutang nyawa padamu. Entah apa yang akan terjadi padaku kalau saja beberapa waktu yang lalu aku memutuskan untuk membunuhmu. Mungkin saja hari ini akan menjadi hari terakhirku hidup di dunia ini.” “Sama-sama, Tuanku yang bijaksana. Tindakanku ini merupakan bentuk terima kasihku padamu karena membiarkanku pergi dan tidak memakanku saat itu. Semoga saja kau selalu berlaku baik pada hewan lainnya juga,” jawab si Tikus. Mendengar ucapan tersebut, tentu saja Harimau langsung berjanji. Bahwa ia tak akan mengganggu hewan lain yang jauh lebih lemah dan tidak mengganggu hidupnya, khususnya adalah keluarga si Tikus. Bahkan, ia berjanji akan berusaha melindungi keluarga Tikus dari hewan-hewan lain yang berusaha mengganggu mereka, seperti yang dilakukan oleh Serigala ketika mereka pertama kali bertemu. Rupanya, tubuh si Tikus yang terlihat lemah itu tidak selalu berarti bahwa ia tidak memiliki kekuatan sama sekali. Hewan pengerat kecil itu bisa membuktikan anggapan itu pada sang Raja Hutan. Baca juga Cerita Fabel Si Kancil dan Beruang Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Binatang Cerdik yang Berusaha Menyelamatkan Para Burung di Hutan Unsur Intrinsik Dongeng Harimau dan Tikus Setelah membaca cerita dongeng Harimau dan Tikus di atas, jangan lupa ketahui juga sedikit ulasan seputar unsur intrinsiknya. Seperti inti cerita, tokoh yang disebutkan dalam kisahnya, latar berlangsungnya dongeng, alur jalannya kisah, dan juga pesan moral yang bisa didapatkan. Berikut adalah ulasannya 1. Tema Inti cerita atau tema dari kisah dongeng Harimau dan Tikus ini adalah tentang kebaikan tulus yang menyelamatkan hidup. Hal itu digambarkan dari tokoh Harimau yang akhirnya bisa diselamatkan oleh Tikus yang dahulu pernah ia selamatkan. 2. Tokoh dan Perwatakan Sama seperti judulnya, di dalam cerita dongeng ini ada dua tokoh utama yang disebutkan, yaitu Harimau dan Tikus. Harimau digambarkan sebagai Raja Hutan yang sombong tapi tetap memiliki kebaikan hati. Kebaikan itu digambarkan ketika ia membiarkan hewan pengerat kecil itu pergi alih-alih memakannya. Selain itu, ia juga memliki ketulusan dan mengakui kebaikan tikus yang mau menolongnya. Sementara itu, si Tikus digambarkan sebagai hewan pengerat kecil yang tahu membalas budi dan bisa dipegang janjinya. Bahkan ketika Harimau sudah berkata untuk tak perlu repot-repot berusaha menolong, tapi tetap saja ia memegang janjinya dan berusaha menolong sang Raja Hutan. Selain kedua tokoh utama tersebut, ada juga beberapa tokoh yang disebutkan sekilas tapi tidak terlalu digambarkan perwatakannya. Mereka adalah Serigala yang berusaha mengejar Tikus dan juga sang Pemburu yang memasang jala perangkap yang menangkap Harimau. 3. Latar Cerita dongeng Harimau dan Tikus ini hanya memiliki satu latar lokasi, yaitu hutan tempat para hewan tinggal. Secara spesifik, disebutkan juga lokasi batu tempat si Raja Hutan duduk dan menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya. 4. Alur Jika ditilik dari jalannya cerita, kisah dongeng Harimau dan Tikus ini memiliki alur maju atau progresif. Kisahnya dimulai dari keberadaan sang Raja Hutan yang sedang menikmati keindahan pemandangan dari batu besar tempatnya biasa bermalas-malasan. Mendadak, muncullah seekor tikus yang melintas di hadapannya dan menginjak wajahnya. Meskipun awalnya merasa geram, tapi si Harimau memutuskan untuk membiarkan hewan pengerat itu untuk pergi. Alasannya karena ia merasa kasihan pada si Tikus. Sebagai gantinya, hewan kecil yang ditolong itu berjanji akan membalas kebaikan Harimau suatu hari nanti. Meskipun begitu, sang Harimau merendahkan janji balasan kebaikan itu. Rupanya, beberapa hari kemudian si Harimau terperangkap oleh jala yang dipasang pemburu. Tak ada seekor hewan pun yang berani menolongnya. Di tengah keputus asaannya, datanglah si Tikus yang pernah ditolongnya. Hewan kecil pengerat itu memanfaatkan gigi kecilnya yang tajam untuk memotong jala yang mengikat si Raja Hutan. Tak berapa lama kemudian mereka pun bisa terbebas dan melarikan diri dari pemburu sang pemilik jala. 5. Pesan Moral Seperti halnya cerita dongeng lain mengandung pesan moral yang baik, kamu pun juga bisa memetik amanat dari kisah Harimau dan Tikus yang satu ini. Pesan yang bisa kamu dapatkan adalah, jangan pernah merendahkan orang yang terlihat lebih lemah atau kecil darimu, karena seperti halnya Harimau, bisa saja suatu hari kamu membutuhkan pertolongan orang lain. Selain itu, sama halnya seperti si Tikus, ingatlah untuk selalu berpegangan pada janji yang pernah kamu buat. Jangan pernah mengingkarinya. Apalagi jika janji tersebut dibuat karena kamu telah diselamatkan oleh orang lain. Karena mungkin saja, janji yang ditepati itu akan menjadi sebuah kebaikan lain yang datang pada hidupmu. Selain unsur intrinsik, dari cerita dongeng Harimau dan Tikus di atas, kamu juga bisa melihat unsur ekstrinsiknya. Yaitu hal-hal dari luar cerita yang mempengaruhi jalannya kisah dongeng tentang Harimau dan Tikus, seperti nilai sosial, budaya, dan juga moral. Baca juga Cerita Katak dan Lembu Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah yang Mengajarkan Tentang Pentingnya Menjauhi Sifat Angkuh dan Iri Hati Fakta Menarik tentang Dongeng Harimau dan Tikus Setelah mengetahui tentang kisah dan unsur intrinsik dari cerita dongeng Harimau dan Tikus di atas, kini kamu bisa juga mengetahui sedikit ulasan seputar fakta menariknya. Berikut kami siapkan ulasannya 1. Ada Cerita Versi Lainnya Layaknya cerita dongeng lain, kisah tentang Harimau dan Tikus ini juga memiliki beberapa versi yang berbeda. Meskipun begitu, pada setiap versinya, tetap saja mengandung pesan moral yang baik dan bisa diajarkan pada buah hati tersayang. Salah satu versinya sebenarnya kurang lebih masih sama seperti kisah di atas. Hanya saja, bedanya adalah di Harimau tidak pernah menemukan tikus mengganggu tidur siangnya. Pada suatu hari, ketika ia sedang berburu kijang, tanpa sengaja ia terjerat jala yang dipasang oleh pemburu. Yang terjadi selanjutnya sama seperti yang disebutkan dalam cerita di atas, di mana seekor tikus datang dan menyelamatkannya. Sejak saat itu, sang Raja Hutan berjanji tak akan pernah mengganggu tikus dan juga seluruh anggota keluarganya. Selain itu, ada juga kisah dongeng yang menceritakan tentang persahabatan Harimau dan Tikus dengan judul The Rat and The Tiger karya Keiko Kasza. Dalam kisah tersebut, diceritakan mereka selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Hanya saja, meskipun mereka bersahabat, tapi sang Harimau selalu saja memperlakukan Tikus dengan semena-mena. Seperti hanya membagi sedikit makanan kepada Tikus, memaksanya untuk mengambil bunga yang disuka Harimau meskipun bunga itu berada di bawah jurang, dan puncaknya menghancurkan istana mainan yang dibangun oleh Tikus. Karena kesal, Tikus pun memutuskan tak mau berteman dengan Harimau lagi. Namun, rupanya hal itu membuat Tikus merasa sedih. Kemudian, Harimau datang untuk meminta maaf dan melakukan segala hal agar mereka bisa bersahabat lagi. Seperti membuatkan istana mainan yang ia hancurkan sebelumnya, memberi makanan dalam jumlah besar pada Tikus, dan rela mengambilkan bunga yang ada di bawah jurang untuknya. Meskipun begitu, tetap saja Tikus berkata kalau ia tak mau menjadi sahabat Harimau lagi. Hingga akhirnya, setelah berpikir lagi, Tikus pun berkata ia mau menjadi sahabat Harimau lagi asalkan mereka mau berbagi lebih adil dan menghabiskan waktu lebih seru bersama-sama. Dan Harimau pun menyetujuinya. 2. Diadaptasi Menjadi Video Animasi Pendek Meskipun ceritanya hanya pendek, tapi karena dongeng Harimau dan Tikus di atas mengandung pesan moral yang baik. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau ada beberapa animator yang mengadaptasi ceritanya menjadi sebuah video animasi pendek. Tentunya video itu akan menjadi lebih menarik jika disaksikan oleh buah hati karena berisi gambar-gambar lucu yang bergerak dan juga suara. Sehingga ketika ditayangkan padanya, diharapkan ia bisa lebih memahami kisahnya dan akan lebih mudah bagimu untuk mengajarkan pesan moral yang bisa didapatkan dari cerita dongengnya. Kalau kamu tertarik untuk mencari tayangannya, langsung saja cari di situs media sharing, YouTube. Baca juga Dongeng Monyet dan Unta Peniru Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seekor Hewan yang Selalu Merasa Iri dengan Kemampuan Temannya Membacakan Cerita Dongeng tentang Harimau dan Tikus pada Buah Hati Tersayang Jadi bagaimana? Menarik bukan cerita dongeng tentang Harimau dan Tikus yang telah kami siapkan di atas? Setelah membacakan kisahnya, kamu juga bisa mengajarkan tentang pesan moral yang bisa didapatkan dari ceritanya pada mereka. Kalau kamu masih tertarik untuk membaca kisah dongeng lain yang tak kalah menariknya, langsung saja cek artikel-artikel yang telah kami siapkan di kanal ruang pena di Pos Kata ini. Di sini kamu bisa mendapatkan ringkasan dongeng kancil, tikus, dan harimau , cerita fabel singa dan ular, atau kisah singa dan semut. Selain kisah fabel, di kanal Ruang Pena di Poskata ini kamu juga bisa mendapatkan berbagai macam dongeng lainnya yang tak kalah seru dan mengandung pesan moral yang baik, lho! Di antaranya adalah kisah Putri Kerajaan seperti Rapunzel atau Cinderella, dongeng 1001 malam tentang Abu Nawas, atau asal-usul sebuah kota yang terdapat di Indonesia. PenulisRizki AdindaRizki Adinda, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar. Dalamcerita fabel ini, si kelinci menolong kambing buta dan gajah yang hendak menjadi mangsa seekor harimau. Kambing adalah sosok yang bijak dan juga baik. Ia mau menolong si kelinci yang kakinya sedang terluka sehingga tak bisa berjalan. Sedangkan gajah adalah sosok yang rela berkorban.
Adik-adik yang baik, kali ini Dongeng Anak akan bercerita dengan judul dongeng gajah yang baik hati. Dongeng untuk anak ini dibagi menjadi Dua Seri, dan ini adalah bagian dongeng seri pertama. Yuk adik-adik kita baca suatu hari, ada seekor gajah yang sangat baik hatinya. Ia bertubuh tinggi, besar dan juga sangat kuat. Memiliki gading yang besar dan belalai yang sangat panjang pula. Ia pun suka membantu dan memberi makan kepada binatang lain yang sedang kelaparan. Bukan hanya itu Si Gajah pun suka memberikan pertolongan kepada binatang-binatang lain yang sedang anak judul gajah dan harimauDalam dongeng ini sigajah melakukan perjalanan yang sangat jauh, melewati sungai dan hutan rimba. Ketika Ia melewati hutan ia bertemu dengan seekor harimau yang malang. Tubuh siharimau itu tertindih dahan pohon, melihat sigajah lewat harimau pun meminta pertolongan kepada si gajah."Gajah... oh gajah, tolonglah aku gajah," teriak siharimauDan sigajah pun menghampiri siharimau yang malang itu dan dengan sigap mengangkat dahan pohon yang menindih siharimau dengan belalainya yang kuat."Terimakasih oh gajah, jika kau tidak segera datang dan menolongku, mungkin aku sudah mati karena tertindih batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih gajah." Ucap siharimau"Iya.. harimau, kau harus bersyukur karena bisa selamat dan kau hanya mengalami luka yang ringan." Sahut gajah"Benar sekali gajah, untung kau lewat sini. kalu binatang lain yang lewat belum tentu bisa mengangkat batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku benar-benar berterima kasih kepada mu gajah" Kata harimau"Sudahlah harimau, memang kita hidup harus saling tolong menolong" Kata si gajahMeskipun si gajah adalah binatang yang sangat kuat, akan tetapi ia tidak sombong dan tetap rendah hati. Dan gajah pun meneruskan perjalanannya gajah kemudian bertemu dengan seekor kancil yang sedang asik menikmati mentimun."Perutku sekarang sudah sangat kenyang, dan aku ingin minum. Aku harus segera mencari air untuk minum." kata kancil berbicara sendiri setelah menghabiskan mentimun yang ia petikSikancil pun beranjak pergi ke arah sungai untuk minum. Akan tetapi setelah sampai ditujuan, sungai itu kering tidak ada air sedikit pun untuk membasahi tenggoorokannya yang sudah mulai pun berkeliling hutan untuk mencari air minum. Tetapi ia merasa kecewa karena setelah ia berkeliling ke sungai-sungai, rawa dan danau semuanya kering, tidak ada air sedikit pun berpikir sejenak, "Dimana lagi aku bisa mendapatkan air untuk minum," gerutu sikancil sendiri. Ia teringat masih ada satu tempat lagi yang belum ia kunjungi yaitu sebuah kolam besar yang terletak ditengah hutan."Sekarang aku harus segera pergi kekolam besar itu, mungkin saja aku disana bisa mendapatkan air untuk ku minum." gerutu sikancil didalam hatiBaca Juga Dongeng LainnyaSikancil pun mulai berjalan ketengah hutan, tempat dimana kolam besar itu berada. Sesampainya di kolam yang dimaksud ternyata benar saja dugaan sikancil, masih ada air dikolam tersebut."Ternyata benar dugaan ku, masih ada air dikolam ini," gumam sikancilSebenar nya kolam itu sangat kecil. Tetapi karena musim kemarau air dikolam itu pun surut dan hanya tinggal setengahnya, hingga seperti terlihat kolam yang sikancil merasa gembira bisa mendapatkan air minum, tanpa pikir panjang lagi ia pun langsung terjun kedalam kolam tersebut dan meminum air sepuas-puasnya. tenggorokannya yang tadinya kering kini sudah basah kembali, tenaganya pun sudah mulai pulih dan badannya sudah menjadi segar tidak menyadari bahwa tindakannya masuk kedalam kolam itu adalah sangat ceroboh, Ia tidak berfikir bagaimana caranya ia bisa naik kembali ke atas daratan. Sudah beberapa kali sikancil berusaha memanjat dari dalam kolam tersebut, tetapi ia tidak bisa sampai anak, dongeng anak bergambar, dongeng gajah, dongeng kancil, dongeng harimau, dongeng fabel, cerpen, cerpen fabel, cerita pendek, dongeng edukatif
Suatuhari harimau mendengar bahwa ada hewan yang lebih hebat darinya yaitu gajah. Maka harimau mencari gajah kedalam hutan. Saat bertemu dengan gajah, harimau pun mulai berkata kasar padanya. "Aku mendengar bahwa kau lebih hebat dariku gajah. Badanmu memang besar, tapi pasti tidak selincah aku saat berlari. Kehidupan satwa langka dan dilindungi di Riau, makin mengkhawatirkan. Satu contoh di Suaka Margasatwa Balai Raja, data WWF Riau, ada 25 gajah pada 2014. Setahun terakhir, hanya lima sampai tujuh gajah terpantau. Awal Oktober ada gajah mati dan terjerat di Riau. Masih bulan sama, Polair Polda Riau menangkap seorang pelaku yang menguasai blangkas di Kepenghuluan Panipahan Laut, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir. Pada 24 Oktober 2019, konflik harimau dan manusia juga terjadi di Bentang Kerumutan, masuk Indragiri Hilir. Wahyu Kurniadi, asal Aceh bekerja di perusahaan kontraktor, PT Kencholin Jaya, rekanan perusahaan hutan tanaman industri, PT Riau Indo Agropalma RIA, tewas diterkam harimau dari belakang dan dibawa lari. Konflik manusia dan harimau selain Wahyu juga menimpa M Amri, pekerja PT RIA di kanal sekunder 41, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir, pada 23 Mei lalu. Pada Agustus, giliran Darmawan asal Sumatera Selatan, diterkam di konsesi PT Bhara Induk, juga lansekap Kerumutan. Tahun lalu, harimau Bonita, di kantong Kerumutan juga merenggut dua nyawa, Sumiati dan Yusri. Nasib satwa langka, dan dilindungi makin menyedihkan di Riau. Habitat makin terdesak, konflk dengan manusia, sampai perburuan untuk perdagangan. Pada Oktober saja, banyak kejadian suram bagi satwa di Riau. Minggu pertama Oktober, gajah Dita mati dalam kubangan parit pembatas kebun masyarakat di Suaka Margasatwa Balai Raja, Kecamatan Mandau, Bengkalis. Gajah betina usia 25 tahun ini, ditemukan sudah membusuk. Isi perut berserakan. Sejak 2014-2018, Dita dalam pengawasan medis Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA Riau, karena tak punya tapak kaki sebelah kiri bagian depan setelah terkena jerat. Baca juga Harimau Terkam Buruh Kebun Sawit di Riau, Apa Kata Mereka? Hasil pemeriksaan makroskopis post mortem, menyatakan, Dita mengalami pembengkakan hampir semua tubuh. Tak ada tanda-tanda kekerasan fisik maupun keracunan. Hasil patologi anatomi atau bedah bangkai, menyatakan, telapak kiri alami kematian jaringan dengan diameter 26 cm, otot tulang metacarpal sampai scapula mengalami peradangan sepanjang 245 cm dan jaringan sudah mengalami nekrosa. Organ paru-paru, jantung, hati, usus besar dan halus maupun ginjal mulai lisis dan nekrosa. Dalam lambung terdapat sedikit sisa pakan. Diagnosa tiga dokter BKSDA Riau dari hasil nekropsi dan pemeriksaan patologi anatomi, menyimpulkan, Dita alami peradangan seluruh tubuh karena infeksi atau septikemia/sepsis. BKSDA Riau mendata, selain Dita juga ada satu gajah betina dewasa dan satu anak gajah lain di SM Balai Raja. Data WWF Riau, gajah mati bukan hanya Dita. Pada 2016, dua gajah betina dewasa mati karena sakit dan kesetrum pagar listrik warga yang melindungi kebun. Syamsidar, WWF Riau, mengatakan, gajah di SM Balai Raja ada 25 pada 2014. Setahun terakhir, hanya lima sampai tujuh gajah terpantau. Selain Dita, ada Seruni, Rimba, Getar, Codet dan Bara. Empat hari di PLG Minas, Togar, mulai nafsu makan dan aktif. Dia diberi buah-buahan dan tumbuhan hijau. Foto Suryadi/ Mongabay Indonesia Seminggu kemudian, jerat hewan kembali mengancam anak gajah jantan yang belum genap satu tahun. Kaki depan sebelah kiri luka cukup dalam dan agak genting karena nilon. Anak gajah itu meronta-ronta dalam kubangan air sebelum ditangani BKSDA Riau, 15 Oktober 2019. Perkiraan BKSDA Riau, anak gajah terlilit jerat selama dua hari. Kondisi kian lemah setelah tim penyelamat berhasil melepas jerat sekitar pukul Usia gajah masih muda dan kekuatan masih rendah, tim langsung mengevakuasi ke Pusat Latihan Gajah PLG Minas. Suharyono, Kepala BKSDA Riau, mengatakan, anak gajah itu tertinggal dari rombongan di konsesi PT Arara Abadi, Distrik Melibur, Desa Lubuk Umbut, Kecamatan Sungai Mandau, Siak. Mereka tak ingin kejadian seperti Dita terulang kembali bila diobati di alam lepas. Dia menamai anak gajah itu, Togar dan menunjuk Sahron Sianipar, petugas di PLG Minas, sebagai pengasuh. Togar adalah rombongan gajah SM Giam Siak Kecil. Pertamakali tiba, kondisi Togar sangat mengkhawatirkan. Kulit seperti mengelupas, lemah, tak nafsu makan dan sulit bergerak. Empat hari kemudian, barulah tanda-tanda membaik dan aktif. Togar mau diajak jalan meski pincang. Sudah nafsu makan. Sahron memberinya tebu, pepaya, jagung dan tumbuhan hijau lain. Togar doyan minum air gula merah. Tiap pagi dan sore, dokter BKSDA juga beri antibiotik, obat merah dan salap pada luka di kaki Togar. “Makanan bernutrisi menambah stamina dan mempercepat pemulihan luka bekas jerat. Lagi pula, gajah itu belum genap setahun, masih menyusu,” kata Sahron. Selang seminggu, giliran Polair Polda Riau menangkap seorang pelaku yang menguasai blangkas di Kepenghuluan Panipahan Laut, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir. Polair Polda Riau menyita blangkas dari 15 fiber di gudang Boymin. FotoL Suryadi/ Mongabay Indonesia Irfan atau Ipay, diamankan polisi karena mengemas blangkas mati ke dalam 15 fiber di gudang milik Boymin. Satwa dilindungi berdasarkan UU Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem itu hendak diselundupkan ke Malaysia. Irfan tinggal di Kecamatan Tanjung Balai, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Setelah diamankan, Irfan dan barang bukti langsung diangkut ke Bagansiapiapi dan meneruskan perjalanan ke Pekanbaru dengan pengawalan polisi. Pengakuan Irfan, seperti disampaikan Dirpolair Polda Riau Badaruddin, saat pemusnahan barang bukti, blangkas itu dibeli dari masyarakat dengan kisaran harga dalam keadaan mati. Irfan dapat untung tiap satu blangkas setelah dikirim ke Malaysia. Di sana, blangkas akan diterima Buyung, sebagai penampung. Badaruddin mengimbau, masyarakat tak memperdagangkan blangkas atau tindakan lain yang dapat memusnahkan satwa itu. Sosialisasi itu juga disampaikan di Dumai dan Pulau Rupat, daerah paling banyak ditemukan blangkas. “Blangkas bermanfaat untuk masyarakat karena bersihkan laut, mengurai sampah dan memakan kotoran,” katanya. Konflik harimau dan manusia Konflik harimau dan manusia juga terjadi 24 Oktober 2019 di Indragiri Hilir, Riau. Wahyu Kurniadi, asal Aceh bekerja di perusahaan kontraktor, PT Kencholin Jaya rekanan perusahaan hutan tanaman industri, PT Riau Indo Agropalma RIA, diterkam harimau dari belakang dan dibawa lari. Pria 19 tahun ini bersama empat teman berada di areal kerja PT Ria petak RIAE 021301, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir. Teman-temannya sempat mengejar harimau yang membawa lari Wahyu. Naas, Wahyu meninggal dunia dengan empat gigitan di sekitar tengkuk. Baca juga Cerita Warga Dusun Sinar Danau yang Terteror Harimau Bagian 1 Wahyu ditemukan oleh teman-temannya sekitar pukul Dia langsung di bawa ke camp sebelum diperiksa di UPT Puskesmas Pelangiran sekitar pukul Malam itu juga, Tim Pengamanan BKSDA Riau langsung ke lokasi, menenangkan masyarakat dan minta keterangan perusahaan. Sebelumnya, tim koordinasi dengan Polsek Pelangiran dan Polres Indragiri Hilir untuk mengetahui kebenaran peristiwa itu. Tim juga menganalisa lokasi kejadian dengan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Termasuk menerima masukan dari pihak lain. Bonita, setelah berhasil dievakuasi. Foto Facebook KLHK Suharyono bilang, hasil analisa jadi keputusan pertimbangan kelestarian kantong harimau di SM Kerumutan. Sejak awal Oktober, Rayo Ketua RT38 Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, kirim surat ke bupati. Surat itu ditembuskan ke 11 instansi termasuk BKSDA Riau. Dia minta, bupati ambil tindakan tegas mengatasi keresahan warga yang melihat harimau saat mencari ikan di sungai. Tangkap ikan jadi terganggu. Mereka resah dan tak ingin ada korban lagi. Kekhawatiran itupun terjadi dan menimpa Wahyu. Kematian Wahyu menambah korban mangsaan harimau di lansekap Kerumutan tahun ini. Pada 23 Mei, harimau menerkam M Amri, pekerja PT RIA di kanal sekunder 41, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir. Pada Agustus, giliran Darmawan asal Sumatera Selatan, diterkam di konsesi PT Bhara Induk, juga lansekap Kerumutan. Tahun lalu, harimau Bonita, di kantong Kerumutan sudah merenggut dua nyawa, Sumiati dan Yusri. Bonita, harimau yang diketahui merenggut nyawa dua orang itu mau tidak mau harus dievakuasi BKSDA. Tahun ini, BKSDA Riau tak evakuasi, kata Suharyono, karena wilayah itu memang rumah harimau. “Lansekap Kerumutan kantong harimau di Riau. Tak bijak mengevakuasi harimau dari rumahnya,” katanya, seraya bilang, akan evaluasi menyeluruh atas kejadian konflik manusia dan harimau, yang berulang. Keterangan foto utama Gajah Dita ditemukan dalam keadaan busuk di Riau. Foto Suryadi/ Mongabay Indonesia Gajah Togar ditemukan meronta-ronta setelah dua hari kaki kirinya terkena jerat nilon di areal konsesi PT Arara Abadi. Foto Suryadi/ Mongabay Indonesia Artikel yang diterbitkan oleh .
  • qwk49myhja.pages.dev/249
  • qwk49myhja.pages.dev/262
  • qwk49myhja.pages.dev/374
  • qwk49myhja.pages.dev/70
  • qwk49myhja.pages.dev/352
  • qwk49myhja.pages.dev/202
  • qwk49myhja.pages.dev/77
  • qwk49myhja.pages.dev/409
  • cerita gajah dan harimau