Padatanggal 30 maret 1949, Agus Djaya secara resmi diangkat sebagai anggota Penasehat Badan Pembelian Lukisan, Harta benda Seni Budaya untuk kota Amsterdam dan Kerajaan Belanda (surat dari Gemeente Amsterdam Afd.K. No. 560A/14, 30 Maret 1949 ttd. Mr. A. de Roos, de Wethouder van Kuntzaken antara lain oleh Federasi Para Seniman Pelukis dan
Biografi Agus Djaya – Hai SeniLovers, pada kesempatan kali ini, admin akan bercerita tentang salah satu biografi pelukis terkenal di Indonesia, yang karyanya sudah mendunia hingga kini, yakni Biografi singkat Agus Djaya. Artikel ini saya tulis karena terinspirasi dari salah satu Karya Lukisan Agus Djaya yang baru saja saya lihat di Facebook, kemudian saya langsung browsing mengenai beliau, akhirnya spontan tertarik untuk mengulas Biografi lengkap Agus Djaya disini. Biografi Agus Djaya secara Lengkap Pada penjelasan kali ini, saya akan menceritakan biografi pelukis ternama di Indonesia, mulai dari kelahiran, kehidupan sebelum dan sesudah kemerdekaan hingga masa akhir hayatnya. Kelahiran dan Pendidikan Agus Djaya Agus Djaya lahir pada 1 April 1913 di Pandeglang, Banten dengan nama asli Raden Agoes Djajasoeminta, lahir dari keluarga bangsawan asal banten. Dalam kakak-beradik, dia tidak sendiri, adiknya Otto Djaya juga meneruskan kepiawaiannya dalam dunia seni rupa. Di masa pendidikan, beberapa sekolah yang pernah ditempuhnya antara lain adalah Hollandsch-Inlandsche School 1926 Meer Uitgebreid Lager Onderwijs 1930 Sekolah Menangah Pertanian tidak tamat Hollandsche Indische Kweekschool 1934 Akademi Seni Rupa Amsterdam Belanda Versi berbeda ditampilkan oleh Wikipedia mengenai perjalanan pendidikan Agus Djaya, adalah seperti dibawah ini Meer Uitgebreid Lager Onderwijs 1923 Middelbare Landbouw School, Bogor 1923-1924 Lembang, Bandung 1927. Selama melalang buana di benua Eropa, Agus Djaya telah berkenalan dan bertemu banyak seniman kenamaan dunia, sebut saja seperti Pablo Picasso, Salvador Dali dan pematung asal Polandia bernama Ossip Zadkine. Dalam kurun waktu antara 1947 – 1949, Agus Djaya mengikuti kuliah di Rijks Academie Beeldende Kunsten di Amsterdam dan belajar jurnalistik di Fakultas Jurnalistik, Universiteit Amsterdam. Setelah mendapatkan segudang pengalaman dan pelajaran berharga dari luar negeri, Agus Djaya memutuskan kembali ke Indonesia. Disinilah karir dan karyanya mulai dikenal luas, serta menjadikannya sebagai salah satu Pelukis terbaik di Indonesia masa itu. Perjalanannya untuk mendapatkan pengakuan dan predikat tersebut tidaklah mudah, banyak rintangan maupun hadangan yang dialami dan dilalui. Informasi selengkapnya saya ulas pada poin di bawah ini. Perjalanan Karir Agus Djaya Setelah berada di Indonesia, tepatnya pada tahun 1937 hingga 1942, Agus Djaya mendirikan sebuah organisasi seni yang berbama PERSAGI Persatu Alhi Gambar Indonesia sekaligus sebagai ketua, yang digadang-gadang merupakan kelompok seniman yang pertama di Indonesia. Pada tahun 1942-1945, Agus Djaya dipercaya oleh Presiden Indonesia Ir. Soekarno sebagai ketua pusat menjadi Ketua Pusat Kebudayaan Bagian Senirupa. Di masa-masa revolusi kemerdekaan, ia aktif sebagai Kolonel Intel dan Persiapan Lapangan. Setelah kemerdekaan, Belanda belum mengakui kedaulatan NKRI yang baru saja terbentuk. Agus Djaya diutus ke Belanda selama lebih 4 tahun sebagai Cultural Diplomacy, untuk melakukan serangkaian pendekatan agar Belanda bisa secepatnya mengakui Kedaulatan Indonesia. Kehidupan Agus Djaya pasca Kedaulatan NKRI Ketika kedaulatan telah diakui, atau pada tahun 1950, Agus Djaya kembali ke tanah air dan membuka beberapa jenis usaha, salah satunya adalah mendirikan Art Shop dan Galeri di Jakarta. Pada tahun 1960-an, beberapa lukisan berhasil ia cetak di Jepang, dan sebagian besar menjadi koleksi buku lukisan milik Ir. Soekarno. Bulan April 1976, beliau mengadakan pameran tunggal di Taman Ismail Marzuki, Jakarta dengan memasang lebih dari 70 karya lukisan. Selain di dalam negeri, pameran yang pernah diadakan di luar negeri antara lain di Stedelijk Museum Amsterdam, Galerie Barbison Paris, Grand Prix des Beaux Art Monaco, Biennale Sao Paolo Brazil, International Art Gallery Sydney dan lainnya. Agus Djaya merupakan seorang seniman pelukis yang punya ciri khas unik dan berbeda dengan yang kain. Pada salah satu karyanya, diyakini terdapat pancaran magis dari warna biru dan merah, terlebih pada kebanyakan lukisan wanita menari, yang menggambarkan kedekatan manusia dengan alam. Baca juga Perkembangan Seni Rupa di Indonesia Selain melukis, beliau juga sangat dekat dan punya minat tinggi terhadap dunia wayang. Di dalamnya, apabila Agus mengerjakan objek wayang, terasa ada kekayaan yang tersimpan, dan beraliran khusus tersendiri. Sebuah lukisan yang berjudul “Kuda Kepang 1975”, dengan komposisi cat air, 50 x 68 cm serta memiliki warna meriah dan humor yang membersit, beliau amat terampil dalam menangkap segi-segi lucu kehidupan. Masa Tua dan Wafatnya Agus Djaya Setelah tahun 1955, sebenarnya Agus Djaya telah pindah dan menetap di Pulau Bali bersama istrinya, dia mendirikan studio seni di pantai Kuta. Tahun 1994, beliau menerima penghargaan atau Hadiah Seni dari Pemerintah RI, sebelum akhirnya wafat 1994 di Jakarta. Penghargaan yang diperoleh Agus Djaya Rentang tahun 1946 – 1993, sudah banyak piagan penghargaan atau sertifikat yang telah diraihnya sebagai seorang Pelukis Indonesia terbaik. Saya tidak akan menuliskan semuanya karena jumlahnya sangat banyak, ini hanya sebagian, antara lain adalah Soerat Angkatan bertandatangan Mr. Amir Sjarifoedin, engangkat Agoes Djaya sebagai kolonel 6-7-1946. Soerat Perintah bantuan untuk Kolonel Agoes Djaya untuk Persiapan Moesioem Kesenian Nasional, bertandatangan Presiden Soekarno 13-7-1946. perwakilan Surat Kabar Merdeka di Batavia, bertandatangan Dr. Fris 3-7-1947. Komite penilai lukisan oleh Pemerintah Amsterdam, bertandatangan Mr. Roos. Surat Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia untuk R. Agoes Djaya sebagai Intelligence Service, dan dianugerahi Medali Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia 6-7-1954. Penghargaan Satyalantjana Peristiwa aksi militer kesatu dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia untuk R. Agoes Djaya, bertandatangan Djuanda 17-8-1958. Penghargaan Satyalantjana Peristiwa Perang Kemerdekaan Kedua dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia untuk R. Agoes Djaya, bertandatangan Djuanda 17-8-1958. Penghargaan Satyalantjana Gerakan Operasi Militer I dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia untuk R. Agoes Djaya, bertandatangan Djuanda 29-1-1959 Piagam Hadiah Seni kepada Agus Djaya sebagai penghargaan pemerintah atas prestasinya yang luar biasa dalam bidang Seni Rupa Kontemporer, bertandatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro 12-6-1993. Lukisan Karya Agus Djaya Dari penjelasan lengkap mengenai Biografi Agus Djaya diatas, tentunya anda penasaran mengenai seperti apa sih karya-karya lukisan beliau? Nah, dibawah ini anda bisa melihat beberapa contoh karya lukisan Agus Djaya yang terkenal dan fenomenal Karya lukisan agus djaya Wiwaha, 1965 Dancers, 1953 Traditional Dance Performance, 1984 Kereta Kuda, 1980 Penari, 1971 Figur Wanita, 1971 Penutup Dengan adanya ulasan inspiratif ini, semoga kita sebagai generasi penerus bisa menghargai dan melestarikan karya-karya mereka, yang telah berjasa dalam mengembangkan dan menghidupkan Dunia seni di tanah air. Baca juga Biografi Abdullah Suriosubroto , Pelukis Mooi IndieBiografi Basuki Abdullah Penakluk 87 Pelukis Eropa Selain itu, hendaknya perjalanan hidup seperti ini bisa memberikan kita sepercik semangat dan motivasi, untuk bisa terjun ke dunia seni, setidaknya mengenal lebih dalam. Demikianlah, informasi kali ini mengenai Biografi Agus Djaya , kelahiran, perjalanan hidup, perjalanan karya, Penghargaan, hasil karya hingga wafatnya Agus Djaya. Semoga informasi kali ini bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan anda. Referensi
Selainitu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni
Aliran lukisan Agus Djaya. Merupakan tokoh besar dalam dunia seni lukis, yang mana karyanya sudah banyak dikenal oleh orang. Hingga membuat Presiden pertama Indonesia, jatuh cinta pada lukisannya. Berikut beberapa pembahasan selengkapnya. Ayu Maesaroh, Konsep Organisasi – Hai para organisator, bagaimana kabar hari ini? Masih berkutat dengan hobi sendiri, atau mencari hal baru lainnya? Atau mendapatkan inspirasi mengenai apa yang harus dilakukan dengan hobi yang sedang kamu geluti? Melakukan hobi, kerap kali membuat diri sendiri, merasakan seperti mempunyai nyawa sendiri. Hal itu dapat terlihat ketika kita sendiri melaksanakan berbagai aktivitas terkait dengan hobi. Kemudian lupa dengan beberapa hal lain yang sebenarnya menjadi tanggungjawab. Tidak dipungkiri memang. Tapi bagaimana lagi, sudah dunianya. Kesadaran tersebut, tidak sedikit dari beberapa orang kemudian mencari pekerjaan sesuai dengan dunia mereka. Contoh konkretnya, menjadi seorang pelukis. Seperti satu tokoh yang akan terbahas dalam artikel kali ini. Mengenai bagaimana sepak terjang dari tokoh tersebut, lalu profil, hingga kepada aliran lukisan yang terpakai oleh sang tokoh, yakni Agus Djaya. Berikut ulasan selengkapnya Daftar Isi Profil Agus DjayaSepak Terjang Karir Agus DjayaLukisan Pertama Agus DjayaGaya Lukisan Agus DjayaAliran Lukisan Agus DjayaKaitannya dengan PERSAGIPenutupProfil Agus Djaya Profil Agus Djaya Foto Agus Djaya, atau nama lengkap dari beliau adalah Raden Agoes Djajasoeminta. Merupakan seorang pelukis sekaligus salah satu orang terpenting dalam pendirian organisasi seni lukis resmi di Indonesia. Beliau lahir pada tahun 1913, tepatnya tanggal 1 April, dan wafat pada tahun 1994, di 24 April. Beliau tutup usia pada genap 81 tahun. Seorang Agus Djaya dalam karir sebagia seorang pelukis, pernah menjabat sebagai seseorang yang penting dalam Kolonel Intel, serta bagian atau Persiapan Lapangan, untuk bagian , kemiliteran Indonesia. Tetapi setelah lepas dari hal tersebut, beliau pun kembali lagi ke dunia yang lama, yang merupakan “dunianya”, yakni sebagai seorang pelukis. Agus Djaya juga terkenal dengan seni visual yang sangat briliant. Tidak sedikit dari beberapa karyanya yang kemudian membuat para pejabat negara di zaman tersebut, tertarik dengan hasil lukisan dari beliau. Sebut saja Presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno. Beliau sampai merekomendasikan Agus Djaya sebagai ketua daripada bagia Ketua, di Pusat Kebudayaan untuk Seni Rupa, pada zaman Jepang menjajah Indonesia. Yang mana beliau menjabat selama 5 tahun lamanya, yakni sejak tahun 1937 sampai dengan 1942. Beliau sendiri mempunyai kerabat bernama Otto Jaya, yang juga menjadi salah satu pewaris daripada bakat seni lukis beliau. Sepak Terjang Karir Agus Djaya Seperti yang sudah terbahas sebelumnya, bahwa Agus Djaya merupakan pelukis seni yang mempunyai aliran lukisan unik. Hal tersebut yang pada akhirnya membuat para pejabat penting Negara, tertarik dengan karya beliau. Beliau juga pernah aktif di bidang kemiliteran, yang mana kala itu beliau bergabung di organisasi Putera, dengan tugas untuk bisa mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Kerajaan Belanda atas kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut beliau lakukan selama kurang lebih 4 tahun, di masa Revolusi tersebut. Kesempatan itu lantas tidak beliau manfaatkan untuk menimba Ilmu. Sembari mendapatkan mandat demikian dari Presiden, Agus Djaya meneruskan studinya ke Rijk Academie Beeldende Kusten Amsterdam, mengambil jurusan Jurnalistik, dengan Fakultas yang sama, selama kurang lebih 2 tahun. Setelah kelulusan beliau, akhirnya sang pelukis tersebut membukan berbagai usaha di bidang seni. Seperti misalnya membukan art shop serta galeri lukisan yang berada di Jakarta. Organisatoris lain baca ini Mengenal PERSAGI, Sejarah dan Tujuan Organisasi Kemudian beberapa tahun, beliau pindah ke Bali, dan menetap di sana. Pun membuka usaha di bidang kesenian, terutama seni lukis. Ialah membuka studio lukis, yang ada di Kuta, Bali. Sebelum beliau wafat, sempat mendapatkan hadiah penghargaan atas karya-karyanya dari Pemerintah kala itu. Mengingat lukisan beliau yang sungguh unik, indah dan sangat mempunyai makna yang mendalam. Berikut beberapa ulasan mengenai corak lukisannya. Lukisan Pertama Agus Djaya Beberapa literatur sendiri belum ada yang pasti mengenai hal tersebut, entah dari lukisan pertama, sampai kepada aliran pertama dari lukisan Agus Djaya tersebut. Namun, beberapa karyanya sendiri sudah ada beberapa yang terkenal, bahkan tidak sedikit yang kemudian menjadi koleksi dari sang Presiden pertama Indonesia. Seperti misalnya Lukisan beliau yang berjudul Legong Winarata. Merepresentasikan seorang penari wanita, dengan pakaian yang sangat khas akan penari. Ada pernak pernik yang menghiasi, serta membuat penampakan lukisan nampak sempurna. Tetapi disamping hal tersebut, tidak sedikit yang percaya, bahwasannya lukisan demikian, mengandung hal-hal magis di dalamnya. Kemudian beberapa karya lain yang dikoleksi oleh Presiden Soekarno, adalah Shidarta Meninggalkan Kehidupan Duniawi. Yang tergambarkan adalah seorang perempuan yang tengah berbaring, kemudian ditemani oleh beberapa orang yang ada di sampingnya. Pembuatan lukisan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Ialah pada tahun 1930 sampai dengan 1960-an beliau membuat lukisan tersebut. Kemudian gaya lain dari aliran dari lukisan Agus Djaya, Godaan Waktu Bertapa. Merepresentasikan bagaimana seseorang yang bertapa. Lalu mendapati berbagai godaan yang dapat membuat keimanannya goyah, dan berpaling kepada godaan tersebut. Hal itu beliau gambarkan dengan menggambar seorang pemuda. Yang dikelilingi oleh para wanita, sebagai subyek daripada sang penggoda. Mengingat wanita adalah makhluk Tuhan, dengan segala keindahan paras, kecantikan wajah. Yang mana hal tersebut bisa saja membuat para lelaki, jatuh hati kepada mereka. Adapun gaya lukisan lain yang mana, beliau menggambarkan kehidupan masyarakat pada zaman tersebut. Dengan judul lukisan ialah Pulang dari Sawah. Beliau menggambarkan seorang wanita tangguh. Yang kemudian membawa beberapa hal dari sawah seperti padi, di atas kepalanya. Terlihat sangat anggun, namun sangat kuat. Berjalan dengan membawa beberapa benda hasil dari sawah bajakan mereka. Pun tidak lupa dengan lukisan Ramayana. Kisah legendaris yang bahkan sampai sekarang masih terdengar akan bagaimana kisah perjuangan cinta dari Rama, kepada Shinta. Serta kisah legendaris lainya seperti Nyi Roro Kidul, pun beliau lukis dengan menggambarkan seorang wanita cantik, dengan balutan pakaian bawah, kemudian mahkota yang ia pakai. Tidak lupa juga dengan menambahkan beberapa aksesoris layaknya puteri kerajaan. Membuat vibes daripada Nyi Roro Kidul sangat terpancar pada lukisan tersebut, Tetapi, apa sebenarnya aliran asli daripada lukisan Agus Djaya tersebut? Aliran Lukisan Agus Djaya Jika dilihat dari beberapa penjelasan mengenai lukisan dari Beliau. Rata-rata menggambarkan bagaimana kehidupan sosial daripada warganegara Indonesia kala itu. Kemudian tidak lupa juga menyinggung tentang ketaatan agama seseorang. Salah satunya adalah dengan merepresentasikan seorang yang pertapa tersebut. Kemudian ada bebera aliran lainnya, ialah mengenai cerita yang melegenda dari Indonesia. Salah satunya yang sudah terbahas sebelumnya. Yakni Ramayana, serta Nyi Roro Kidul. Dua hal yang sampai sekarang melegenda, bahkan tidak sedikit dari beberapa orang yang percaya, bahwa Nyi Roro Kidul memang ada. Hal tersebut berawal dari kisah Nyi Roro Kidul, yang mana banyak orang mengatakan, tentang ia yang mempunyai kerajaan di bawah laut pantai selatan. Dari cerita legenda, mengatakan bahwa Nyi Roro Kidul sangat suka dengan warna hijau. Entah dari apapun itu, baik warna baju, tas, atau apapun yang berwarna hijau. Organisatoris lain baca ini Olahraga Golf Identik Orang Kaya, 4 Alasannya Jika ada seseorang yang memakai aksesoris warna hijau, malapetaka bisa datang kepada mereka yang memakai hal tersebut. Entah akan hilang dan ditemukan mayatnya dari dasar laut pantai selatan, atau lainnya. Dari kejadian tersebutlah, pada akhirnya menjadi kepercayaan dari beberapa orang, tentang hal tersebut. Walaupun sudah era benar-benar digital seperti sekarang. Rasanya, kepercayaan mengenai Nyi Roro Kidul tidak serta merta dapat hilang, atau bahkan musnah begitu saja. Kaitannya dengan PERSAGI Persatuan Ahli Gambar Indonesia Foto Seperti yang telah terbahas, bahwasannya Agus Djaya, merupakan salah satu pelopor daripada pembentukan organisasi resmi, untuk para seniman lukis di Indonesia. Ialah PERSAGI, atau singkatan dari Persatuan Ahli Seni Gambar Indonesia. Agak ambigu memang antara kata “gambar” dengan “lukis”. Namun, terlepas dari hal tersebut, PERSAGI sampai sekarang masih eksis serta melahirkan berbagai seni lukis ternama Indonesia. Agus Djaya sendiri, pada saat mengembangkan PERSAGI, lantas tidak sendirian. Beliau bekerjasama dengan beberapa rekan sejawatnya, seperti S. Sudjojono sebagai sekretaris. Kemudian beberapa pelukis ternama lain seperti Ramli, Otto Jaya, Abdulsalam, dan sebagainya. Menjadi anggota pertama yang bergabung dalam organisasi tersebut. Untuk tahun daripada pembentukan PERSAGI ini, ada beragam versi dari beberapa literatur. Tidak sedikit yang mengatakan bahwasannya, PERSAGI terbentuk sekitar tahun 1937-an. Namun, ada juga yang menuliskan bahwa organisasi lukis tersebut, lahir dan berdiri, tepat pada tahun 1938-an. Meski demikian, dari hal itu, kita dapat mengenal berbagai pelukis ternama. Dengan segudang prestasi yang mereka berikan kepada Indonesia. Seni lukis bukan hanya berbicara soal bagaimana kita dapat menggambar dengan baik. Dapat merepresentasikan apa yang ingin kita gambar. Atau tahu beberapa komponen apa yang perlu ada saat akan menggambar sesuatu. Tetapi lebih dari itu. Bahkan sebuah mahakarya perlu ada rasa. Agar nantinya dapat memukau siapa saja yang melihat, serta mereka dapat merasakan rasa apa yang tergambar dalam lukisan tersebut. Penutup Itulah beberapa pembahasan mengenai aliran lukisan dari Agus Djaya, yang merupakan salah satu pelopor dari PERSAGI, yakni organisasi resmi untuk para pelukis di Indonesia. Dari beberapa hal tersebut pula, memberikan gambaran bagaimana sepak terjang beliau lantas tidak semata-mata instant. Ada perjuangan di dalamnya. Beliau harus melakukan beberapa hal terlebih dahulu, yang kemudian membuahkan hasil, seperti beberapa lukisannya menjadi koleksi daripada Presiden Pertama Indonesia. Kemudian beberapa lukisannya ada yang dipamerkan di dalam negeri, namun tidak sedikit pula yang berada di luar negeri. Seperti ke Belanda, dan sebagainya. Ada secercah pembelajaran untuk kita, yang mana pada dasarnya semua hal yang kita perjuangkan, entah mengenai hal yang kita sukai atau tidak kemudian merubahnya menjadi kenyataan. Mengingat dalam dunia ini, sebenarnya bukan seolah hanya kebetulan, atau hoki semata. Mungkin menurut kita fenomena atau kejadian yang kita alami adalah sebuah kebetulan. Tetapi, tidak dengan Tuhan. Karena Dia-lah yang merencanakan dari awal sampai akhir, mengenai seseorang. Baik tentang hidup, karir, jodoh, kematian, sampai kepada kesialan hingga keberuntungan kita di dunia. Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi. Daftar Pustaka
BonusNew Member Sabung Ayam 10% Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20% Bonus Deposit 10% Setiap Hari Bonus Deposit 10% Slot Setiap Hari Bonus Deposit Sabung Ayam 5% Bonus Cashback 5-10% Bonus 100% 7x Kemenangan Beruntun Sabung Ayam Diskon Togel Hingga 65% Bonus Rollingan Slot 1% Bonus Rollingan Poker dan Live Casino
Salah satu yang termasuk tokoh pelukis indonesia adalah Agus Djaya, Pelukis yang bernama lengkap Agus Djaja Suminta ini lahir di Banten 1913 dan meninggal di Jakarta tahun 1990. Ayah Djaja, seorang keturunan keluarga bangsawan Banten, adalah seorang pegawai pemerintah, yang pernah menjadi kepala sebuah agen bank dan mampu menyediakan pendidikan yang baik bagi puteranya. Setelah mengikuti pendidikan seni di Jakarta dan Amsterdam, Agus mulai mengajar menggambar serta mata pelajaran lain pada tahun 1934. Bekerja sama dengan Sudjojono membentuk PERSAGI pada tahun 1938-1942, dan duduk sebagai ketua pada kurun waktu itu, karena itu ia bisa dianggap sebagai pencetus seni lukis Indonesia pendudukan Jepang ia mengepalai Bagian Kesenian dari Pusat Kebudayaan Keimin Bunka Sidosho serta kemudian bekerja di organisasi Putera. Pada waktu ini ia juga menjadi terkenal lewat banyak pameran yang di dalamnya karya-karyanya tampil dengan karya-karya Affandi, Hendra, Kartono, dan revolusi ia adalah seorang kolonel dalam angkatan perang Indonesia. Pada tahun 1947 sebuah pameran lukisan oleh Agus Djaja serta adiknya yaitu Otto telah menarik banyak perhatian di Jakarta, keduanya bekerja bersama untuk pameran di Amsterdam. Mereka tinggal di Eropa selama seputar dua tahun, mengunjungi The Hague, Paris, dan Monaco, tempat pameran - pameran mereka diselenggarakan. Pada kedatangan mereka kembali ke Indonesia pada tahun 1950, kedua bersaudara ini membuka sebuah art shop serta galeri di Jakarta. Kemudian, pada sekitar 1955, Agus Djaja menetap dengan isterinya di Bali, dan di studionya di Pantai Kuta ia melukis terutama subjek-subjek Bali dalam gaya yang menarik yang lebih naturalistic serta komersial daripada yang didapatkan pada karyanya yang dahulu. Selain melakukan pameran di Indonesia, juga berpameran di Belanda dan Brazil. Tahun 1994 menerima Hadiah Seni dari Pemerintah ini adalah karya-karya lukisan Agus Djaya Suminta yang lebih banyak bertema seorang gadis yang bisa anda apresiasi. klik gambar untuk melihat lebih besarFigur WanitaIbu dan AnakJatilan dan MasterMinum TuakNude In RiverPertunjukan SilatSrilanka Lady StandingWoman with teh JugWomen with OfferingsDancerGadis BaliGadis Pembawa BakulGadis dan GitarGadisMerenungPenari 1Penari 2Sabung AyamSayang BinatangTari TayubanTayuban LukisanAgus Djaja Seni Rupa Pelukis Lukisan Agus Djaya Penari Ronggeng Indonesian Art Visual Art Art Karya Lukisan Agus Djaya Suminta Seni Rupa Artist Art Pricing Indonesian Art Bagikan Artikel ini. Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda. Iklan Atas Artikel. Iklan Tengah Artikel 1. Iklan Tengah Artikel 2.

Dunia seni lukis pun kian semarak dengan kedatangan . Lahir di banten tahun 1913 dari keluarga bangsawan banten. Agus djaya lahir di pandeglang . Makna yang terkandung dalam lukisan ddkt. Karya agus djaya sebagai pembanding, berdasarkan. Karya Lukisan Agus Djaya Suminta from Persagi erat kaitannya dengan pelukis terkenal, agus djaya. Agus djaya lahir di pandeglang . Unsur kesederhanaan ini dapat terlihat melalui makna sebuah lukisan. Makna yang terkandung dalam lukisan ddkt. Dari lukisan ini, agus djaja ingin . Dunia seni lukis pun kian semarak dengan kedatangan . Kebaya karya basuki abdullah makna lukisan berburu rusa karya raden saleh makna lukisan., agus djaya atau bernama lengkap raden agoes . Karya agus djaya sebagai pembanding, berdasarkan. Banyak karya yang ia hasilkan pula, salah satunya adalah lukisan yang berjudul srilanka lady standing. Persagi erat kaitannya dengan pelukis terkenal, agus djaya. Dikenal sebagai kakak pelukis indonesia lainnya, otto djaya, . Dan 3 bagaimana makna intrinsik lukisan. Kebaya karya basuki abdullah makna lukisan berburu rusa karya raden saleh makna lukisan., agus djaya atau bernama lengkap raden agoes . Banyak karya yang ia hasilkan pula, salah satunya adalah lukisan yang berjudul srilanka lady standing. View agus djaya's artworks on artnet. Karya agus djaya sebagai pembanding, berdasarkan. Makna yang terkandung dalam lukisan ddkt. Nama lengkapnya agus djaya suminta. Evaluasi lukisan sabung ayam karya raden agus djaya sumintan. Agus djaya lahir di pandeglang . Dari lukisan ini, agus djaja ingin . Dunia seni lukis pun kian semarak dengan kedatangan . Agus djaya atau raden agoes djajasoeminta adalah seorang pelukis asal banten yang namanya terkenal hingga ke mancanegara. Dunia seni lukis pun kian semarak dengan kedatangan . Dari lukisan ini, agus djaja ingin . Nama lengkapnya agus djaya suminta. Agus djaya lahir di pandeglang . Contoh Slogan Dan Artinya - Lukisan from Dunia seni lukis pun kian semarak dengan kedatangan . Dan 3 bagaimana makna intrinsik lukisan. Seni lukis merupakan karya seni rupa berwujud dua dimensi yang dalam penciptaannya. Nama lengkapnya agus djaya suminta. Karya agus djaya sebagai pembanding, berdasarkan. Agus djaya atau raden agoes djajasoeminta adalah seorang pelukis asal banten yang namanya terkenal hingga ke mancanegara. Banyak karya yang ia hasilkan pula, salah satunya adalah lukisan yang berjudul srilanka lady standing. Makna yang terkandung dalam lukisan ddkt. Dari lukisan ini, agus djaja ingin . Dari lukisan ini, agus djaja ingin . Nama lengkapnya agus djaya suminta. Agus djaya lahir di pandeglang . Unsur kesederhanaan ini dapat terlihat melalui makna sebuah lukisan. Evaluasi lukisan sabung ayam karya raden agus djaya sumintan. Persagi erat kaitannya dengan pelukis terkenal, agus djaya. Dan 3 bagaimana makna intrinsik lukisan. Karya agus djaya sebagai pembanding, berdasarkan. Dikenal sebagai kakak pelukis indonesia lainnya, otto djaya, . Seni lukis merupakan karya seni rupa berwujud dua dimensi yang dalam penciptaannya. View agus djaya's artworks on artnet. Kebaya karya basuki abdullah makna lukisan berburu rusa karya raden saleh makna lukisan., agus djaya atau bernama lengkap raden agoes . Makna yang terkandung dalam lukisan ddkt. Lahir di banten tahun 1913 dari keluarga bangsawan banten. Banyak karya yang ia hasilkan pula, salah satunya adalah lukisan yang berjudul srilanka lady standing. Dunia seni lukis pun kian semarak dengan kedatangan . Dari lukisan ini, agus djaja ingin . Karya agus djaya sebagai pembanding, berdasarkan. Biografi Agus Djaya Pelukis Andalan Ir Soekarno ... from Dunia seni lukis pun kian semarak dengan kedatangan . Kebaya karya basuki abdullah makna lukisan berburu rusa karya raden saleh makna lukisan., agus djaya atau bernama lengkap raden agoes . View agus djaya's artworks on artnet. Dari lukisan ini, agus djaja ingin . Unsur kesederhanaan ini dapat terlihat melalui makna sebuah lukisan. Seni lukis merupakan karya seni rupa berwujud dua dimensi yang dalam penciptaannya. Persagi erat kaitannya dengan pelukis terkenal, agus djaya. Nama lengkapnya agus djaya suminta. View agus djaya's artworks on artnet. Karya agus djaya sebagai pembanding, berdasarkan. Unsur kesederhanaan ini dapat terlihat melalui makna sebuah lukisan. Agus djaya lahir di pandeglang . Lahir di banten tahun 1913 dari keluarga bangsawan banten. Evaluasi lukisan sabung ayam karya raden agus djaya sumintan. Seni lukis merupakan karya seni rupa berwujud dua dimensi yang dalam penciptaannya. Agus djaya atau raden agoes djajasoeminta adalah seorang pelukis asal banten yang namanya terkenal hingga ke mancanegara. Kebaya karya basuki abdullah makna lukisan berburu rusa karya raden saleh makna lukisan., agus djaya atau bernama lengkap raden agoes . View agus djaya's artworks on artnet. Dari lukisan ini, agus djaja ingin . Dunia seni lukis pun kian semarak dengan kedatangan . Banyak karya yang ia hasilkan pula, salah satunya adalah lukisan yang berjudul srilanka lady standing. Dikenal sebagai kakak pelukis indonesia lainnya, otto djaya, . 33+ Lukisan Agus Djaya Dan Maknanya Terbaru. Unsur kesederhanaan ini dapat terlihat melalui makna sebuah lukisan. Nama lengkapnya agus djaya suminta. Dunia seni lukis pun kian semarak dengan kedatangan . Agus djaya atau raden agoes djajasoeminta adalah seorang pelukis asal banten yang namanya terkenal hingga ke mancanegara. Evaluasi lukisan sabung ayam karya raden agus djaya sumintan.

\n \n lukisan sabung ayam karya agus djaya
Berikutini adalah karya-karya lukisan Agus Djaya Suminta yang lebih banyak bertema seorang gadis yang bisa anda apresiasi. klik gambar untuk melihat lebih besar Figur Wanita Ibu dan Anak Jatilan dan Master Minum Tuak Nude In River Pertunjukan Silat Srilanka Lady Standing Woman with teh Jug Women with Offerings Dancer Gadis Bali Gadis Pembawa Bakul Konsep OrganisasiAyu18/10/202112/10/2021 Aliran Lukisan Agus Djaya 6 Daftar Karya yang Terkenal Aliran lukisan Agus Djaya. Merupakan tokoh besar dalam dunia seni lukis, yang mana karyanya sudah banyak dikenal oleh orang. Berikut daftar karyanya.
LukisanSabung Ayam. Labels: GALLERY LUKISAN. Judul : Sabung Ayam , Ukuran Kanvas : 60X80, Cat : Minyak, Pelukis : Sunardi, Harga : 2.500.000 idr, Telephone : +6285736504157 Poker, Togel, Sabung Ayam, Bola Tangkas Dalam 1 Website. Bonus Deposit New Member 20% Bonus Re Deposit 10% Bonus CashBack 5% Bonus Komisi Slot & Sport 0,3% Bonus Komisi
Mengenal Organisasi PERSAGI, profesi pelukis dan tukang gambar Indonesia, memberikan kontribusi buat negara ini, apa saja kegiatan mereka?Cindy Kharisma Putri, Profesi – Indonesia memiliki beragam organisasi yang mewadahi bakat-bakat yang berprestasi. Tidak hanya mendirikan induk organisasi pada bidang olahraga. Para warganya juga mendirikan induk organisasi di bidang seni rupa. Salah satunya adalah seni melukis. Seni melukis atau ahli menggambar ini memiliki wadah guna menampung aspirasi para ahli menggambar. Bakat yang ada juga bisa terasah dengan baik karena induk organisasi ini memiliki lingkup yang luas. Mereka dapat saling mengenal pelukis-pelukis handal nasional dari berbagai daerah. Mari mengenal induk organisasi ini. Daftar Isi Mengenal PERSAGI dan Pengurus PertamanyaMengenal Struktur Organisasi PERSAGI Yang Pertama KaliMengenal Karya Dari Para Anggota Organisasi PERSAGIKonsep Dalam Tubuh Organisasi PERSAGISejarah Lahirnya Organisasi PERSAGISejarah Organisasi PERSAGI Lainnya…Tujuan Pendirian Organisasi PERSAGI Tujuan Dari Organisasi PERSAGI Lainnya…Mengenal PERSAGI dan Pengurus Pertamanya mengenal PERSAGI Foto PERSAGI atau banyak yang mengenal dengan Persatuan Ahli-Ahli Gambar Indonesia. Sebuah asosiasi para pelukis dan gambar di Indonesia yang sudah sejak lama berdiri. Bisa juga berarti gerakan nasionalisme di bidang seni rupa Indonesia. Para pekerja seni berkumpul menjadi satu dalam satu wadah ini. PERSAGI menjadi fasilitator para pelukis handal. Organisasi ini berdiri pada 23 Oktober 1938 di Jakarta. PERSAGI erat kaitannya dengan pelukis terkenal, Agus Djaya. Agus Djaya merupakan pelukis ternama di era penjajahan. Bahkan, Soekarno merekomendasikan beliau menjadi ketua Pusat Kebudayaan Bagian Seni Rupa di era penjajahan Jepang. Bersama dengan para seniman lainnya, seperti Sindoedarsono Soedjojono, mereka memiliki ide untuk membentuk sebuah wadah bernama PERSAGI pada tahun 1938. PERSAGI ini masuk dalam periode seni rupa modern Indonesia dan memiliki periodenya sendiri bernama Periode PERSAGI. Mengenal Struktur Organisasi PERSAGI Yang Pertama Kali Struktur organisasi dari PERSAGI pertama kali yang banyak adalah sebagai berikut. Agus Djaya yang merupakan salah satu pendiri PERSAGI didapuk sebagai ketua dan S. Sudjojono sebagai sekretaris. Anggota PERSAGI kala itu berjumlah 14 orang. Ada Abdulsalam, Ateng Rusyian, Emiria Soenassa, Herbert Hutagalung, L. Setijoso, Otto Djaya, Ramli, S. Sudiardjo, S. Tutur, Saptarita Latif, Sindusisworo, Sukirno, Suromo, dan TB. Syuaib Sastradiwilja. Mereka merupakan seniman-seniman terkenal dengan karya-karya yang tidak bisa kita anggap remeh. Organisator lain baca ini Mengenal Organisasi HAKLI dan PORMIKI Yang pertama ada Emiria Soenassa. Emiria merupakan salah satu pelukis wanita asal Indonesia pertama yang berkarya khususnya di bidang seni lukis sebagai ekspresi. Lukisannya bermakna mengungkap kejujuran dan kenaifan. Contoh karyanya adalah Roemah di Tepi Hoetan. Alasannya bergabung dengan PERSAGI, agar ia dapat mengekspresikan hasil karya dengan lebih baik. Lalu, ada Sukirno. Gaya lukisannya lebih cenderung karikatur. Lalu ada Otto Djaya. Otto menjadi pelukis paling muda yang masuk organisasi PERSAGI. Ia merupakan adik dari ketua PERSAGI, Agus Djaya. Contoh karyanya adalah lukisan bertajuk Kethoek Tiloe. Selanjutnya ada Soediarjo dan Suromo. Keduanya sama-sama bekerja di bidang menggambar, terutama melukis keramik,kaca, dan mural. mendapat perhatian besar dari karena kekuatan ekspresi lukisannya yang di pamerkan di Kunstkring yaitu Bade om Zielenheid Doa untuk Pendeta Suromo sendiri merupakan pelukis yang bekerja sebagai penggambar dan desainer di perusahaan Robert Deppe yang bertempat di Batavia. Selain itu Suromo memperoleh kemampuan melukisnya dengan belajar akademis di Pringadi. Banyak yang mengenal beliau sebagai seniman yang aktif dalam PERSAGI. Ia lebih suka melukis dan mengekspresikan melalui lukisan, bukan dengan berdebat. Mengenal Karya Dari Para Anggota Organisasi PERSAGI Karya-karya yang tercipta oleh Soeromo memiliki karakter khas realitas apa adanya dan kejujuran. Karya-karyanya biasanya bermakna kejujuran dan realitas apa adanya. Anggota Persagi lainnya adalah seorang pelukis kelahiran Banyumas, 1912 bernama Abdul Salam. Beliaubekerja di kantor majalah dan surat kabar, serta biro reklame sebagai ilustrator di Batavia. Lalu ada. Soerono. Soerono merupakan pelukis yang berbakat dalam seni lukis. Bakatnya dalam melukis merupakan hasil campur tangan pelukis asal Belanda bernama Velthyuseni. Lukisan-lukisannya yang terkenal antara lain berjudul Terug van de Weide Perahu Majang. Ada Abdul Salam, pelukis kelahiran Banyumas 1912, adalah ilustrator majalah mingguan Pembangoen dari surat kabar Pemandangan, Kantor Statistik dan di kantor Biro Reklame A de le Mar Batavia. Selain para pelukis realitas, masih ada juga beberapa anggota PERSAGI yang melukis keelokan lanskap Hindia Belanda. Herbert Hutagaloeng dan S. Toetoer. Mereka masih berkutat dengan lukisan pemandangan yang indah. Lukisan dari Herbert Hutagalung pernah terpampang di pameran milik PERSAGI meski masih bercorak mooi indie. Sama halnya dengan S. Toetoer yang jenis karyanya sama dengan Herbert H. Karya-karya yang pernah tampil dalam pameran pertama PERSAGI, antara lain Indonesische Venus dan Pemandangan di Mega Mendoeng. Meski masih berlawanan dengan tujuan pembentukan PERSAGI, S. Toetoer terkenal dengan karya-karyanya yang apik dan berkualitas. Periode PERSAGI terkenal dengan pergolakannya untuk mencapai hak-hak kesetaraan dengan bangsa asing. Terutama hak kemerdekaan bagi bangsa ini. Tak hanya mengkritik lewat berbagai tulisan, juga mengkritik melalui media lukis. Para seniman mencoba mencari ciri khas Indonesia. Maka PERSAGI ini muncul sebagai jawaban atas masalah yang terjadi. Mencari corak asli Indonesia, tidak hanya melihat melalui unsur keindahan saja. Titik inilah peran PERSAGI bagi Nusantara pada masa PERSAGI. Konsep Dalam Tubuh Organisasi PERSAGI Organisasi ini memiliki konsep semangat dan keberanian. Tak hanya sekedar melukis, tetapi disertai dengan perasaan dan tumpahan jiwa. Tidak hanya sekedar meniru bangsa barat, tetapi menciptakan gaya khas Indonesia. Organisasi ini juga sebagai ajang saling berdiskusi , ceramah, dan memperbincangkan seputar seni rupa baik yang di Indonesia maupun dunia. PERSAGI menyelenggarakan pamerannya untuk pertama kali pada tahun 1938 di sebuah toko buk Kolff, Jakarta. Sempat mengalami penolakan di tempat lain dan mendapat remehan. Mereka menganggap bahwa pribumi hanya cocok menjadi petani. Namun, pameran ini membuka mata semua kritikus seni terutama kritikus Belanda. Akhirnya, pembuktian ini membuahkan hasil. Pada pameran selanjutnya, PERSAGI membolehkan membuka pameran di Kunstkring akhir tahun 1938. Pengurus yayasan sempat menolak pameran dari PERSAGI sebelumnya. sejarah PERSAGI Periode PERSAGI terkenal dengan pergolakannya untuk mencapai hak-hak kesetaraan dengan bangsa asing. Terutama hak kemerdekaan bagi bangsa ini. Tak hanya mengkritik lewat berbagai tulisan, juga mengkritik melalui melalui media lukis. Para seniman mencoba mencari ciri khas Indonesia. Bermula dari semangat pergerakan nasional yang bangkit pada dekade pada awal abad 20. S Sudjojono, seorang pelukis ternama menyebut bahwa pelukis Indonesia saat itu menganut mooi indie Sebenarnya ungkapan ini termasuk sindiran. Maksudnya disini adalah mereka hanya menyebut bahwa Hindia Belanda memiliki lanskap yang indah belaka. Dari hal tersebut, paa seniman lain mulai mencoba menyusun identitas karya seni rupa Indonesia. Menggali lebih dalam apa-apa yang khas dari Indonesia. Bukan hanya kelompok Sudjono saja yang menentang. Sebuah gerakan di Bali juga menentang mooi indie. Idealisme dan pemikiran dari Affandi turut menyumbang ide untuk mempersatukan para ahli seni rupa dalam satu wadah. Beliau sendiri telah mendirikan grup bagi para pelukis di Bandung. Grup tersebut bernama Kelompok Lima. Grup ini kemudian menjadi antitesis dari mooi Indie yang hanya menampilkan lanskap Nusantara yang indah belaka. Tujuannya agar lukisan tersebut laku terjual. Sejarah Organisasi PERSAGI Lainnya… Wadah organisasi kecil ini mengajarkan teknik-teknik melukis yang apik. Selain itu, juga mencoba untuk melukis secara jujur keadaan yang terjadi di Indonesia saat itu. Mengingat bahwa Affandi beserta teman-temannya belajar di sekolah lukis. Sampai akhirnya, Sudjojono menyumbangkan ide membentuk Persagi. Rapat pertama membuahkan hasil dimana Agus Djaja didapuk sebagai ketua, sedangkan Sudjojono menjadi sekretarisnya. Mengenal PERSAGI menjadi simbol dan permulaan para pelukis di Indonesia yang mencoba melawan bangsa barat. Dengan cara mencoba mencari identitas dan corak seni rupa di Indonesia. Organisator lain baca ini Induk Olahraga Catur Sejak Abad Ke7 Dunia dan Indonesia Namun, perjuangan PERSAGI tidak bisa bertahan lama. Perlawanan terhadap mooi indie ini terus meredup pada tahun 1942. Pada masa pendudukan Jepang, mereka menghapus segala organisasi bentukan Belanda dan menyederhanakan organisasi yang dibentuk masa penjajahan Belanda. Jepang sendiri mendirikan organisasi diberbagai bidang, contohnya di bidang kesenian. Lembaga kesenian tersebut bernama Keimin Bunka Shidoso. Kebijakan Jepang ini dibuat agar para seniman dapat memprograndakan gerakan nasionalis dan memasukkan ciri khas Indonesia di dalamnya. Hal ini menguntungkan di sisi Jepang Tujuan Pendirian Organisasi PERSAGI Tujuan pendirian PERSAGI Foto Persagi lahir sebagai bentuk protes atas nilai keindahan yang diusung oleh mooi indie. Namun, banyak juga faktor yang melatarbelakangi lahirnya pergerakan budaya tersebut. PERSAGI berdiri untuk membatasi hegemoni para peseni Belanda dan Eropa yang tinggal di Indonesia. Dimana pada masa itu, seni rupa hanya bertema keindahan pemandangan yang tersaji di Hindia Belanda. Hal ini dikenal dengan mooi Indie karena memang ditujukan untuk promosi wisata. Hal ini berkebalikan dengan kondisi masyarakat kala itu. Kondisi yang terjadi saat itu, terutama dari segi ekonomi dan politik memang menuntut pembaruan dalam segala bidang, tak terkecuali dalam bidang kesenian. Tujuan Dari Organisasi PERSAGI Lainnya… Memasuki tahun 1930-an, keadaan Batavia telah berbeda dengan awal abad 20. Keadaan tersebut membuat keadaan masyarakat pribumi semakin sulit dalam kehidupan. Kondisi tersebut membuat para seniman memikirkan konsep PERSAGI. Dimana mereka tidak hanya menyertakan unsur estetika di dalamnya. Juga memasukkan unsur kemanusiaan. PERSAGI ingin menekankan lukisan atau gambar yang mengenal dengan corak asli khas Indonesia. Tak hanya melukis keindahan Nusantara seperti yang sudah-sudah. Lebih jauh lagi, mereka ingin mengangkat kejujuran lukisan terkait dengan realitas yang terjadi sebenarnya. Selain kejujuran, perlunya penekanan pada sikap kesederhanaan dalam memandang dan melukis suatu objek. Unsur kesederhanaan ini dapat terlihat melalui makna sebuah lukisan. Penggambaran suatu objek yang apa adanya. Tidak hanya melihat nilai estetikanya saja. Misalkan saja pada masa itu terjadi peperangan dan perjuangan gerilya antara masyarakat pribumi dengan penjajah. Organisator lain baca ini Olahraga Bela Diri, 19 Jenis Untuk Para Wanita Karier Atau potret-potret masyarakat yang tengah menjalankan pekerjaan berat suruhan dari penjajah. Poin-poin seperti ini yang belum dijamah oleg pelukis pada masa tersebut. Sehingga, PERSAGI hadir dengan semangat dan keberanian tinggi. Memperlihatkan realitas sesungguhnya. Terlepas dari kita mengenal lebih dalam tentang organisasi ini, yakni PERSAGI, Induk organisasi ini tentu membuka mata para pengamat dan kritikus lukisan pada masa tersebut. Mereka dengan berani mendobrak apa yang telah menjadi ciri khas seni rupa yang hanya menampilkan keindahan Hindia Belanda semata. Masih sedikit, bahkan belum ada yang berani mengungkap realitas asli yang terjadi di Tanah Air. Perjuangan yang mulia ini akhirnya menyadarkan mereka tentang realitas yang tengah terjadi dari sisi bangsa yang terjajah.
IndonesianVisual Art Archive: Jalan Ireda Gang Hiperkes MG I-188 A/B, Kampung Dipowinatan, Keparakan, Yogyakarta 55152 +62 274 375 262 : webmaster[at]ivaa-online.org
aduayam online_s128live_s128 sabung ayam didirikan pada tahun 1998, yang bertepatan dengan era lingkaran pacuan kuda Internet Tiongkok adu ayam online_s128live “Menteri Transportasi Budi Karya Sumadi sangat mendukung pengembangan kendaraan yang dipersonalisasi Indonesia, mencatat produksi non-massa. (PA) Jakarta, Agus Abdullah
Lukisanini menggambarkan subjek kapal yang sedang terkena badai, dan matahari yang sedang bersinar. Teknik yang digunakan dalam pembuatan lukisan ini adalah teknik ekspresionis. Dalam subjek lukisan terdapat warna abu-abu yang sebagian besar dijadikan sebagai warna pada background, lalu warna hitam, merah dan putih pada kapal, dan matahari
.
  • qwk49myhja.pages.dev/115
  • qwk49myhja.pages.dev/122
  • qwk49myhja.pages.dev/184
  • qwk49myhja.pages.dev/464
  • qwk49myhja.pages.dev/377
  • qwk49myhja.pages.dev/100
  • qwk49myhja.pages.dev/172
  • qwk49myhja.pages.dev/297
  • lukisan sabung ayam karya agus djaya